Rachel tergesa menunggu layar menyala. Lalu, dengan gerak cepat jarinya mengakses salah satu media sosial. Begitu juga Nanny yang berada di dekatnya. Mereka berdua mengetikan nama perusahaan kecil milik Om Ronnie di kolom pencarian.
"Ha?!" seru Rachel pelan.
Matanya membelalak begitu mengetahui satu berita dengan judul dramatis.
"Bangkrut Dalam Semalam," baca Rachel pelan.
Lalu, ia membaca ulasan berita tentang bagaimana perusahaan Wood and Co. gulung tikar. Dari pembatalan order secara besar-besaran yang dilakukan oleh klien, masalah gagal bayar ke pemodal dan lain-lainnya. Dan ulasan tersebut juga mengaitkan kebangkrutan itu dengan ekonomi global yang lesu.
"Kayaknya nggak mungkin deh gini-gini amat," komentar Nanny lirih. Ia mengalihkan pandangannya dari layar telepon genggam ke arah Rachel.
Rachel tak bisa berkata apa-apa. Dalam otaknya sibuk memprediksi ini dan itu, tapi tak satu pun dari prediksinya itu berani ia keluarkan dari mulutnya.