El Thariq yang hendak kembali menunduk membatalkan gerakan kepalanya. Ia menatap Armand dengan pandangan menunggu.
"Sepertinya Anda di geruduk oleh orang yang baru saja kita bicarakan," lapor Armand menyampaikan pesan dari anak buahnya yang berada di lantai satu.
Kening El sedikit berkerut. Satu nama terlintas dalam benaknya.
"Madam Golda?" tegasnya singkat.
Armand mengangguk tanpa ragu.
El belum sempat menanggapi laporan asisiten pribadinya itu pintu diketuk dengan tergesa. Dan pintu ruangan El itu terbuka sebelum di persilahkan.
Seorang pegawai Armand berdiri di ujung daun pintu dengan sungkan.
"Maaf, Bos," ucapnya kaku.
El dan Armand mengangguk maklum dan mengalihkan pandangan mereka ke ambang pintu di mana seorang wanita paro yang mengenakan blazer dengan bros golden rose tersemat di dadanya tengah berdiri memandangi mereka. Wajah wanita berwibawa itu membesi.