Silinder berisi enam peluru yang berada di bagian tengah pistol silver bergagang gading itu ikut menyesuaikan, ia bergerak pelan.
Telunjuk Jenny sudah menempel di depan trigger pistol mungil itu.
"Ada motor matic yang di-standby-kan di apartemen, jika aku menggunakan itu, kecelakaannya akan terlibat lebih masuk akal," bujuk Rachel tak menyerah.
Gadis itu mencuri-curi pandang ke arah lain untuk mencari celah kabur.
Jenny mendecih.
"Nggak usah banyak bacot! Aku nggak akan segan menekan pelatuk ini agar mulutmu itu berhenti mengisruh," ancam Jenny tegas.
Wanita menggerakkan pistolnya untuk memaksa Rachel melakukan perintahnya. Sedangkan laki-laki bertato di dekat Jenny mengeluarkan pistolnya, lalu berjalan ke arah depan. Ia melirik ke arah Rachel, sengaja mempertontonkan senjatanya dengan ekspresi wajah mengejek
Sekilas Jenny melirik ke arah laki-laki itu untuk menegaskan pada Rachel bahwa laki-laki itu akan menjalan apa yang ia perintahkan jika Rachel membantah perintahnya.