El bergeming seolah tak mendengarkan pertanyaan Nex. Ia terus menatap lurus dan tetap mengemudikan mobil itu dengan mode kesetanan. Dan laju mobil di jalan raya itu diimbangi dengan pengguna jalan lain yang sepertinya tidak ingin membuat masalah dengan mobil yang mereka anggap "gila" itu. Mereka memilih untuk menyingkir, cari aman.
"El," desak Nex penuh penekanan.
El terlihat bimbang, sesaat ia mengembuskan napas dalam.
"Melawan orang-orang Madam Golda belum sesuatu yang aku inginkan, Nex. Karena itu sama saja dengan melawan orang-orang yang biasa bekerja sama dengan kita. Tapi ...," ucap El ragu.
Nex mendesah lelah, ia menggaruk-nggaruk kepalanya yang nggak gatal.
"Aku mengenal mu, El," sahut Nex paham.
"Kamu pasti akan membela siapa saja yang ada dalam perlindunganmu, orang-orang yang dekat dengan mu, orang-orang yang Kamu hormati dan yah ... apalagi gadis itu," simpul Nex paham.
