El menahan desah kesal yang hendak ia keluarkan.
"Ah ... aku merasa Madam Golda telah menyusupkan mata-matanya dalam otak ini. Brengsek! Bahkan, percakapan batin yang tersembunyi ini bisa masuk dalam radar penciuman serigalanya," gerutu El dalam hati.
"El!" panggil Madam Golda menarik perhatian.
El menggeleng pelan.
"Tidak ada yang mengganggu pikiran ku, Madam. Dan aku mendengarkan pemaparan Anda dengan baik. Em ... haruskah aku mengulang apa yang Anda paparkan tadi?" tantang El datar.
Madam Golda sesaat menatap El dengan penuh selidik, tapi sesaat kemudian, bahunya mengedik.
"Oke, kalau begitu mari kita lanjutkan," putusnya datar.
Madam Golda kembali memaparkan apa yang akan dilakukannya dengan panjang lebar. Ia mengabaikan Nex yang bergerak-gerak resah tanda sudah bosan sejak beberapa waktu lalu.
El kembali tertegun, melanjutkan percakapan batin yang tersela.
