Baru tiga langkah Rachel berjalan, ia sudah mendengar suara Amana.
"Saya sangat menghormati tamu-tamu El Thariq. Tapi, maaf, saya juga sedang menjalankan tugas yang diamanatkan pada saya." Suara dari Amana yang tetap formal makin jelas.
Jessy mengambil gelas dari tangan Rachel dan meletakkan gelas itu di meja yang ada di koridor di balik taman samping itu. Lalu, ia mendekat ke arah Rachel agar bisa menahan gadis langkah gadis itu.
Suara yang tidak begitu jelas yang terdengar seperti suara wanita terdengar menjawab ucapan Amana.
Rachel bersikeras mendekat ke ruang depan. Tapi, dengan cepat Jessy kembali mencekal lengannya.
"Jangan, Non!" seru Jessy tertahan.
Rachel menajamkan pendengaran untuk kembali menangkap pembicaraan di ruang depan.
"El sedang tidak berada di tempat dan ia tidak mengijinkan tamu lain untuk masuk ke rumah ini. Maaf, jika Anda ingin melakukan itu, Anda harus menunggu El memberikan perintah pada saya." Suara tegas Amana kembali terdengar.