El Thariq mengangguk pelan, ia memasang ekspresi wajah sedatar mungkin.
Madam Golda menghela napas berat.
"Aku nggak menyangka jika hal ini akan terjadi pada akhirnya. Aku nggak percaya bahwa hari ini akan datang. Seorang anak yang kuasuh dan kubesarkan akhirnya memilih untuk sepakat dengan kata-kataku demi seorang gadis," ujar Madam Golda dengan penuh penekanan.
Tapi, tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah seolah apa yang baru saja ia katakan tidak membuatnya bersedih.
"El, Kamu tahu dari mana aku mendapatkan foto-foto itu?" selidik Madam Golda sambil menyertakan senyum penuh makna.
El menggeleng pelan ... bohong.
"Aku mendapatkannya dari orang-orang Jenny, calon mu itu," jelas Madam Golda dengan wajah puas.
El menegakkan punggungnya, lalu ia memasang ekspresi terkejut di wajahnya.
Madam Golda mengangguk-anggukkan kepala sebagai gesture penegasan ucapannya.