Rachel mulai memejamkan matanya karena tubuhnya dipaksa masuk dalam zona lemah. Ia menyandarkan tubuhnya ke pintu kontainer dengan bernapas melalui mulutnya.
Dan dalam kelemahannya, kesadarannya yang sebentar lagi bergeser ke alam tak sadar samar-samar mendengar seperti bunyi letupan dalam air. Bunyi itu disusul dengan bunyi sesuatu bergerak-gerak dalam air dibalik pintu kontainer itu.
Rachel berusaha kembali ke kesadarannya. Ia menempelkan telinganya di pintu kontainer untuk mendeteksi sesuatu yang menarik perhatiannya itu.
Rachel bergerak menjauh dari pintu kontainer itu karena pintu itu bergerak pelan. Ia menahan dadanya yang terasa hendak meledak.
Gerak pintu kontainer itu makin jelas terlihat. Rachel yang semula sudah tidak tahan untuk tidak memejamkan mata, memaksakan matanya untuk terbuka di dalam air.
Dan akhirnya, pelan tapi pasti pintu kontainer itu terbuka.
