Wajah Jenny terlihat puas. Kemudian, ia menepukan kedua telapak tangannya dengan keras. Dan bunyi tepukan itu pun memantul dalam ruang besi itu.
"Rachel," panggil Jenny dengan riang.
"Aku nggak akan memperpanjang waktu lagi. Sepertinya sudah tiba saatnya untukmu enyah dari kehidupan El Thariq," ujar Jenny dengan tenang, ia juga tak lupa menyematkan seringai kemenangan di bibirnya.
"Hah?!" seru Rachel berang.
"Woi!" teriak Rachel kencang.
Tapi, Jenny tak mempedulikan itu. Ia berbalik dan melangkah ke arah pintu. Bunyi yang dihasilkan dari tabrakan sepatu tumit dan lantai kontainer menimbulkan suara gaung yang bising.
"Selamat tinggal, Rachel," ucap Jenny tanpa menoleh.
"Hei! Kamu nggak berhak melakukan ini padaku!" teriak Rachel berang. Ia mulai panik.
Kedua wanita berbalut busana hitam yang masih mengenakan penutup wajah segera membuka pintu kontainer.