Rachel terkekeh pendek, wajahnya terlihat puas.
"Buka saja! Pasti nggak enak sekali harus bernapas dalam balutan kain seperti itu," ejek Rachel tanpa beban.
Wanita itu mengembuskan napas berat. Ia diam sejenak, tapi kemudian ia menarik tutup wajahnya ke atas.
"Itu lebih enak dipandang," celoteh Rachel enteng begitu wajah Jenny tersingkap. Gadis itu sempat terkekeh.
Jenny menatap Rachel dengan jengkel.
"Bagaimana Kamu bisa mengenaliku?" tanya Jenny geram.
Rachel mengedikkan bahu.
"Aku memang baru dua kali bertemu denganmu. Dan jujur saja, aku tidak begitu memperhatikanmu. Tapi, beberapa orang di sekitar El Thariq pernah membicarakan tentang seseorang wanita yang bernama Jenny," jelas Rachel dengan tenang.
"Ya ... dan selain itu, informasi yang Kamu ucapkan tadi, bahkan tidak diketahui oleh orang-orang di dekat El Thariq. Em ... kurasa orang yang bisa mengetahui informasi itu hanya orang yang melakukan penyelidikan atau pengintaian," sambung Rachel dengan jelas.
