Kemudian, wanita dalam busana serba hitam itu mencengkeram rahang Rachel dengan kuat. Ia mengiringi gerakan tangannya itu dengan tatapan tajam penuh kebencian.
Rachel mengerak-nggerakkan rahangnya agar terlepas dari cengkeraman tangan wanita itu. Tapi, usahanya terlihat sia-sia. Wanita itu memperat cengkeramannya.
"Bahagia sekali akhirnya aku bisa melihatmu dalam keadaan seperti ini," ucap wanita itu begitu membuka mulutnya.
Suara itu memang tertahan dengan penutup wajah yang hanya memperlihatkan mata wanita itu. Tapi, Rachel dapat mendengarnya dengan jelas.
Rachel berusaha tetap tenang dan menjaga mentalnya agar tidak jatuh. Gadis itu balas menatap tajam ke arah wanita itu. Mulutnya tak menjawab, sedang telinganya berusaha mendeteksi siapa wajah dibalik topeng hitam itu.
"Aku nggak menyangka jika Kamu benar-benar mahasiswa," sambung wanita itu dengan menyertakan gelengan kepala.
Rachel sedikit memicingkan matanya.