Seketika ketiganya menghentikan langkah. Dan ketika mereka hendak menoleh ke belakang, dari lorong yang baru saja mereka tinggalkan, muncul beberapa laki-laki yang mengacungkan tembakan bius.
"Ah ... akhirnya kita terkepung di dalam ruangan," celetuk Nex kesal.
"Letakkan senjata kalian!" perintah suara laki-laki dari arah belakang.
"Hem ... ini yang paling nggak kusukai," gerutu Nex kesal.
"Mereka begitu menginginkanku," keluh Malino terdengar penuh penyesalan.
"Dor!"
Tiba-tiba orang yang berada di belakang mereka mengeluarkan tembakan peringatan.
El mendesah lelah, tapi ia tetap terlihat tenang. Lalu, ia mengangkat kedua tangannya yang tidak memegang senjata. Begitu juga Nex. Sedangkan, Malino yang memegang senjata dengan pelan mengikuti gerakan kedua rekannya.
Malino dengan gerakan ala slow motion menggerakkan tangan yang memegang pistol ke bawah. Lalu, ia meletakkan pistol itu di dekat sepatunya. Berikutnya, ia kembali berdiri dengan menegakkan punggung.