Rachel menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa. Kemudian, ia memundurkan kepalanya melewati punggung El untuk melihat raut wajah Jenny.
"Kayaknya ada hubungan yang nggak biasa dalam percakapan mereka. Mereka pacaran atau-"
Rachel nggak melanjutkan percakapan batinnya. Kedua tangannya mencengkeram lututnya dengan samar.
"Mencurigakan!" simpulnya dalam hati. Kemudian, Rachel kembali memfokuskan pendengarannya pada pembicaraan dua orang di sampingnya.
El mengangguk pelan, kemudian tersenyum tipis.
"Ya. Aku setuju dengan itu. Tapi, dalam kasus ini terutama malam ini, penjagaan khususnya belum bisa melebar sampai ke sana, Jenny. Tanganku cuma dua," seloroh El tanpa beban.
Rachel memicingkan mata.
"Apa El tukang gonta-ganti cewek? Hii!" seru Rachel dalam hati. Ia mngusap-usap tangannya mencegah merinding.
"Trus kalau emang gitu, kenapa juga masih ngotot menikahiku?" lanjut Rachel dalam hati. Ia mulai geram.