El bergeming, tak menyahut, pun menoleh.
"Ayo pulang!" ucapnya kaku. Ia menarik tangan Rachel lembut.
Rachel menahan tangannya.
"Aku nggak mau pulang ke rumahmu," tolak Rachel tegas.
"Kita pulang ke apartemen," jawab El datar.
"Oke," sahut Rachel enteng.
Lalu, ia berjalan ke mobil mendahului El.
El menyusul gadis itu, lalu ia menjalankan mobil itu ke apartemen Rachel.
Diam menemani mereka selama perjalanan itu.
Beberapa saat kemudian, mereka berdua sudah sampai di apartemen mereka.
Rachel keluar dari kamar mandi dan melihat El yang sudah tidur ranjang dengan menghadap ke tembok.
Rachel menghela napas panjang, lalu ia menggeleng-nggelengkan kepala. Kemudian, ia duduk bersila di belakang pungung El.
Rachel melongok ke bawah lengan baju El ketika melihat bayangan plaster medis di lengan T-shirtnya.
"Luka lagi?" celetuk Rachel lirih.
El yang sudah memejamkan mata, tapi meskipun belum tidur, ia nggak menjawab.
Rachel kembali menggeleng-nggelengkan kepala.