Kemarahan El terbaca dengan jelas dalam gerak-geriknya yang kasar dan terburu.
Dengan berjalan sangat cepat, ia keluar dari apartemen, menuju ke mobil yang biasa ia gunakan untuk mengunjungi apartemen Rachel dan dengan kecepatan penuh melajukan kendaraan roda empat itu menuju rumah Alex.
Sementara itu, beberapa saat lalu, Rachel yang baru saja keluar dari kelasnya dikejutkan dengan pesan darurat Alex, sudah berdiri di depan pintu rumah Alex dengan membawa makanan dan minuman untuk laki-laki muda itu.
Alex membuka pintu beberapa saat setelah Rachel menekan bel.
Rachel mengembuskan napas panjang begitu melihat rahang Alex yang lebam. Gadis itu juga melihat sudut plaster medis yang menyembul di lubang leher T-shirt. Ia juga memperhatikan di bagian bawah bahu itu sedikit menggembung.
"Nggak papa kok, cuma luka sedikit, dijahit beberapa aja karena agak dalam," ujar Alex yang tanggap arti tatapan Rachel.