El menghentikan mobilnya di depan teras pintu utama rumah megah itu. Seorang laki-laki mendekat begitu mobil itu berhenti. Pegawai Madam Golda itu segera memarkirkan mobil itu.
El dan Nex segera menuju ruang kerja Madam Golda yang berada di lantai satu.
"Selamat datang, dua anakku yang datang tanpa janji," sambut Madam Golda begitu El dan Nex masuk ke ruangan itu.
"Kami merindukanmu, Madam," balas Nex sembarangan.
Kemudian keduanya duduk di depan keja kerja Madam Golda.
Seketika wanita berwibawa itu menggerak-nggerakkan hidungnya dengan ekspresi wajah yang merasa terganggu.
"Entah perkelahian mana yang baru saja kalian hadiri, hidung ini mencium bau darah dan keringat," komentar Madam Golda dengan penuh penekanan.
Seketika Nex ikut menggerak-nggerakan hidungnya. Lalu, menarik bajunya dan mencium-ciumnya.
"Kayaknya masih wangi," kilah Nex lirih.
Lain halnya dengan El, ia tidak menanggapi komentar Madam Golda dan hanya menatap dengan tajam pada wanita itu.
