Laki-laki paro baya itu terpaku dengan wajahnya yang terlihat kalut. Ia menatap dua laki-laki di depannya yang datang tak diundang dengan tatapan tersiksa.
"Aku ... aku bisa celaka," ucapnya dengan berat.
"Aku juga bisa membuatmu celaka saat ini juga," balas Nex menekan.
Pemilik Luscious itu menghela napas berat.
"Pemesan itu adalah-" Laki-laki paro baya itu termangu ragu, ucapannya pun terdengar enggan dan berat.
"Ihh!" seru Nex geram ... tak sabar.
Tangan Nex terkepal dan siap melayang.
Melihat itu, Nex bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya ke belakang, sedang dua laki-laki yang berdiri mengapitnya bergerak siap melindungi.
El mengembuskan napas panjang, ia terus menatap dengan tajam.
"Aku akan menghitung mundur, jika nama itu belum keluar dari mulutmu, maka ...," ancam El yang turut tertular ketidaksabaran Nex.
"Tiga ...," ucap El kemudian menjeda ucapnya.
"Dua ...," ujar El dengan kembali menjeda perkataanya.
"Sa-"
"Jimmy!" seru Rey dengan cepat.
El mendesah lelah.