Seketika dokter Dreana menghentikan gigitan roti lapisnya. Secuil roti lapis itu seolah tersangkut di mulutnya. Dan sejurus kemudian, ekspresi wajahnya terlihat enggan. Lalu, ia mengedikkan bahu.
"Dokter Dreana tahu tapi nggak mau kasih tahu ya?" tembak Rachel tanpa sungkan.
Dokter cantik itu mengeluarkan gumaman tak jelas di antara kunyahanya.
Rachel terus menatapnya dengan tatapan menuntut jawaban.
Dokter berambut coklat tua itu mengambil gelas dan meneguk isinya.
"Apa kelihatannya aku tahu tentang temanmu yang Kamu panggil sebagai Anyelir itu?" ucap dokter Dreana balas bertanya.
"Ya," jawab Rachel tanpa ragu dengan menyertakan anggukan penuh kepastian.
Dokter Dreana mendesah lelah.
"Dokter seperti begitu mengenal mereka, wanita itu yang menakutkan itu, El, teman-temannya dan juga Anyelir yang menurut ku memiliki nama yang sangat tak lazim," jelas Rachel mengemukakan alasan.
Dokter Dre mengedikkan bahu dengan samar.