El terkekeh melihat wajah Nex yang heran.
"Hadiah 'kan bisa uang, mobil atau kalau orang-orang seperti kita, hadiah senjata lebih pas. Ini, pesta?" gerutu Nex kesal.
El tersenyum lebar.
"Aku nggak tahu apa yang ada di pikiran Madan Golda, mungkin dia hanya ingin kita bertemu dengan calon-calon yang ia ajukan yang beberapa saat ini terlupakan," balas El enteng.
Nex memicingkan mata.
"Aku nggak pernah merasa setiap tindakan Madam Golda terpaut pada kata 'hanya'. Biasanya ia melakukan sesuatu by design, by plan dan for something," sanggah Nex curiga.
El kembali tersenyum, kemudian ia menepuk bahu Nex.
"Kita lihat apa yang disuguhkan Madam Golda untuk kita di Silver Glass," jawab El datar.
Lalu, El melanjutkan langkahnya ke mobilnya. Kemudian keduanya meninggalkan rumah bergaya Eropa klasik itu.
Waktu berganti.
Dan beberapa hari kemudian, khusus malam ini, Silver Glass tidak menerima tamu dari luar. Klub private bergengsi itu hanya menerima tamu undangan khusus.