Nex memicingkan mata ketika merasa mengenali sepasang mata yang terlihat dari celah penutup kepala itu.
Sesaat ia terlihat berpikir.
"Ah!" seru Nex begitu bank ingatannya menyajikan result dari apa yang ia minta.
Seketika, Nex menjatuhkan lawannya yang berada dalam rangkulannya ke samping.
"Aku mengenalimu, kawan," ucap Nex dengan riang.
Tiba-tiba, telepon genggam Nex bergetar. Suara dering lirih yang teredam oleh baju taktisnya terdengar samar.
"Alarm ini berbunyi di saat yang tepat, kawan," ucap Nex sambil menyertakan senyum jahilnya.
Seperti juga El yang membuka baju taktis dengan gerakan menjumput kecil ujung bagian atas baju itu, Nex melakukan hal yang sama untuk langkah pengamanan.
Nex merogoh telepon genggamnya dengan gerakan menjumput dengan telunjuk dan ibu jari. Lalu, ia mengarahkan layar telepon genggamnya ke arah lawannya yang masih menodongkan pistol.
"Selamat bertemu kembali, Sam," tembak Nex sambil menyertakan senyum penuh arti.