El melayarkan pandangannya ke seluruh layar tablet, mencoba menelisik kejanggalan yang dirasakannya. Sedangkan, Nex yang semula memfokuskan pandangan ke telepon genggam El, mengikuti pandangan El demi mendengar intuisi El.
Nex mencoba mencari apa yang disebut dengan "kejanggalan" oleh El. Ia menyusuri video yang ditayangkan oleh tablet. Ia menatap satu persatu rekaman yang mengabarkan situasi salah satu ruangan dalam bangunan mewah itu.
"Meja-meja bundar yang dikelilingi oleh para politisi, mejameja -yang yang penuh dengan snack dan minuman, beberapa orang pengawal yang tersebar di antara meja-meja itu, dan ... mana yang janggal?" celetuk Nex setelah tak menemukan apa yang ia cari.
El mengangkat telapak tangannya ke arah Nex sebagai isyarat untuk menunggu sembari masih terus memperhatikan layar tablet yang ditegakkan di dashboard.
Nex mengangguk pelan.
"Oke," sahutnya enteng.