Beberapa saat kemudian, mobil El berhenti di belakang mobil Nex. Kemudian, ia keluar dari mobil dan bergabung dengan teman dekatnya itu.
Tanpa basa-basi panjang, Nex segera menunjuk satu rumah yang berjarak beberapa rumah dari tempat ia memarkirkan mobilnya.
"Laki-laki itu memasuki rumah itu," info Nex singkat.
"Apa yang kesamaan yang Kamu lihat pada laki-laki itu?" tanya El yang juga menyingkirkan semua basa-basi.
"Baju, tampilan yang tak rapi, gerak-geriknya sama dengan dua laki-laki yang kita tembak mati pada peristiwa itu," jelas Nex datar, ia terus mengarahkan pandangannya ke rumah itu.
El mengembuskan napas pelan.
"Ada lagi yang lebih menguatkan?" desak El terburu.
Nex tetap tak menoleh.
"Cara dia menatapku, aku tahu dia mengenaliku, dan dia ketakutan," tambah Nex tanpa ragu.
"Oke, kalau begitu, kita bisa memulai penyelidikan," putus El sambil mengambil telepon genggamnya.
"Nex, kita bisa mendekat ke rumah itu," ujar El singkat.