Rachel mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia merasa apa yang ia dengar nggak nyata.
"Dia seperti orang yang berbeda dari orang yang membawaku paksa dari rumah Om Ronnie," ucap gadis cantik itu dalam benak.
El terkekeh geli melihat Rachel yang terus bengong.
Laki-laki tinggi tegap itu berjalan mendekat, lalu menangkup rahang Rachel hingga wajah gadis itu total menghadapa ke wajahnya.
"Itu bukan mimpi, Sayang," ucap El Thariq lembut.
Rachel menggerak-gerakkan kepalanya agar kedua telapak tangan laki-laki itu terlepas dari rahangnya.
El melepaskan kedua telapak tangannya dari rahang Rachel.
"Waa ...! Ini ajaib!" seru Rachel pelan sambil menggeleng-nggelengkan kepala.
"Aa!" Tiba-tiba Rachel teriak ketika tangan El Thariq menjitaknya pelan.
"Tapi, ingat semua yang nggak boleh Kamu lakukan, semua keajaiban ini bisa ditarik dan Kamu akan kembali ke rumahku jika melanggar kesepakatan," warning El Thariq dengan wajah serius.
"Waah ...!" seru Rachel mengabaikan peringatan itu.