Dengan tanpa melepas pelukannya, El mengambil telepon yang diletakkan di nakas. Ia menerima panggilan itu.
"Sebentar! Ulangi infonya!" perintah El datar.
Lalu, ia menekan tombol speaker dalam layar.
"MI17 telah meloloskan diri." Suara Armand terdengar oleh Rachel.
Seketika gadis itu menegakkan posisi duduk, tapi tangan El menariknya lagi.
El kembali mematikan tombol speaker.
"Kita sudah prediksikan itu, Armand. Tetap jauhkan dia dari penciuman Madam Golda!" instruksi El tegas.
Armand menyahut patuh dan telepon darurat itu berakhir.
El meletakkan telepon genggam itu dengan kasar di nakas, lalu ia mengacak-acak rambut Rachel.
"Sudah dengar sendiri 'kan?" ucapnya santai.
Rachel mengembuskan napas panjang. Gadis itu terlihat sangat lega. Kemudian ia melihat bekas luka di pipi El.
"Apa?" tanya El sambil menatapnya lembut.
"Kamu juga nggak ingin Anyelir yang kalian sebut sebagai MI17 itu tertangkap oleh wanita itu?" tanya Rachel sambil menatap manik mata El lekat.