Kemudian, ia kembali berbaring terlentang dan melipat kedua tangan di dadanya. Tatapannya menerawang.
"Itu sesuatu yang sangat sulit, Rachel," timbangnya dalam hati.
"Benar apa yang dikatakan Dreana bahwa aku bertindak semauku terhadap gadis ini. Dan apa yang dikatakan MI17 juga tidak salah bahwa aku tidak mengetahui cara mendapatkan gadis-gadis di luar dunia yang kujalani." El mengakui hal-hal itu.
"Aku tahu gadis ini sejak awal sangat tersiksa, tapi, membiarkannya jauh dariku, itu berarti-"
"Agh!" seru El Thariq terhenyak. Pikirannya terpotong.
Ia merasakan pukulan dari bagian bawah kepalan tangan Rachel.
"Tadi suruh ngomong! Udah ngomong didiamin!" protes Rachel geram.
"Gimana caranya aku harus melepaskanmu?" gumam El pelan.
Rachel beringsut, lalu duduk bersila di dekat pinggang El Thariq.
"Begini," ucap Rachel dengan menyakinkan.
"Anggaplah aku belum bisa membatalkan pernikahan palsu itu. It's okey," lanjut gadis itu tanpa ragu.
El melihatnya dengan heran.
