Rachel kembali memukul-mukul kaki El untuk melepaskan geram, tapi pada pukulan yang kesekian kali, El meletakkan telapak tangannya yang terbuka di bawah kepalan Rachel. Telapak tangan itu menahan pukulan tangan gadis itu.
Pukulan tangan Rachel berhenti ketika tandu itu dibawa masuk ke bagian belakang ambulan, lalu petugas medis itu menutup pintunya.
"Kerja bersih dan licik, tak seorang pun yang akan menyangka jika di puncak bukit baru saja ada perkelahian, mereka akan menyangka telah ada kecelakaan di sana," komentar Rachel geram.
"Dibawa ke mana dia?!" seru Rachel kesal.
El mengusap puncak kepala gadis itu.
"Tempat yang aman," ujar El singkat.
"Silahkan pindah ke mobil saya, El. Tentu saat ini Anda sedang tidak bisa menyetir," saran Armand sambil sekilas melihat pergelangan tangan bosnya.
El Thariq mengangguk.
"Oke, tentu saja, Armand," sahut El Thariq datar.
"Ayo, Sayang!" ajak El sambil menarik tangan Rachel.