Kamera baru mengirimkan gambar kedua gadis itu sedang membeli tiket untuk mendaki ke bukit yang berada di dekat taman kota itu.
Rachel dan Anyelir yang belum menyadari situasi, dengan santai berjalan ke arah bukit.
"Pemandangan hijau begini perlu banget untuk healing. Kita sudah berada dalam ruangan dalam waktu yang lama 'kan?" celetuk Anyelir sambil berjalan mendahului Rachel.
Rachel sejenak berhenti, ia memegang dadanya dan merasakan degup nggak beraturan dalam jantungnya.
"Anye ... beneran aku merasa deg deg an di tempat terbuka begini," cetus Rachel tanpa melepas telapak tangan dari dadanya.
Anyelir yang sedang menapaki anak tanga berhenti, kemudian memutar tubuhnya menghadap Rachel.
"Alihkan perhatianmu! Jangan hanya memikirkan El Thariq. Tuh lihat langit biru! Jangan lupa edarkan pandanganmu pada lanskap hijau sejauh mata memandang ini!" seru Anyelir nyaring.