Sylvia mengerutkan kening dengan kepala yang sedikit bergerak.
"Aku nggak tahu, kupikir rumah di samping itu rumah belakang, rumah kedua atau rumah yang digunakan untuk khusus apa gitu, em ... intinya rumah yang digunakan untuk melayani rumah utama," lanjut El menambahkan alasan.
"Oh ...," sahut Sylvia panjang.
"Aku masuk melalui pintu tembus yang ada di tembok perbatasan dua rumah itu. Tapi, setelah bingung di halaman samping beberapa saat, aku diusir oleh salah satu dari orang-orang ayahmu," lanjut El datar.
Sylvia manggut-manggut.
"Memang itu bukan rumah yang digunakan untuk mendukung kegiatan rumah utama?" tanya El pura-pura nggak tahu.
Gadis muda itu menggerakkan telapak tangannya.
"Bukan. Itu rumah Jimmy," jawab gadis itu.
"Dapur, ruang servis dan sebagainya ada di sisi rumah yang lain," imbuh Sylvia datar.
"Oh ... gitu, pantas saja aku diusir oleh salah satu pegawai ayahmu itu," ujar El pura-pura paham.