El Thariq terpaku.
Jantungnya mencelos.
Peluru itu memang ditembakkan di tempat yang ia nggak tahu, tapi peluru itu seolah mengenai tepat di tengah jantungnya, menghentikan detak pusat pengendali darah dalam tubuh itu.
Sesaat lidahnya kelu. Ia tercekat.
"Za-vier," gumamnya tanpa suara.
"Zavier!" teriaknya kencang dengan panik.
"El!" Suara Armand di saluran telepon kedua menyela kepanikannya.
"Lokasi ditemukan! Sudah saya kirim. Saya dan Nex akan menyusul!" info Armand dengan nada cepat.
"Ting!" Sebuah Notifikasi masuk.
El segera menjauhkan telepon genggamnya dari telinga dan menatap layar menyala itu. Bersamaan dengan itu, saluran telepon Zavier terputus.
El memukul stir dengan keras. Tapi, dengan cepat menekan tombol notifikasi share loc dari Armand dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan membabi buta ke lokasi.