Tidak hanya mengancam El Thariq, Sylvia juga menyentuh dan mengusap bahu laki-laki tinggi tegap itu lembut.
"Oke," jawab El singkat.
"Oh ya, El. Terima kasih atas hadiah yang Kamu kirim, aku suka banget," lanjut Sylvia sambil melirik dengan sengaja.
Wajah Jenny keruh.
"Aku suka kalau Kamu menyukainya," jawab El dengan santai.
"Oke, kalau gitu, aku pergi dulu, nanti ada yang merasa terganggu padahal belum hak milik," sindir Sylvia, lalu berlalu dari sambil melambaikan tangan pada El.
El menahan tawanya, sedangkan Jenny menatapnya dengan kesal.
"Kamu dan dia sudah sampai tahap saling memberi hadiah? Kalian terlihat lebih dekat daripada pertemuan di rumah Madam Golda," protes Jenny kesal.
El tersenyum tipis.
"Aku hanya membalas jasa gadis itu, gadis itu telah menolongku sekali," jawab El terus terang.
"Ah ...," sahut Jenny sambil mengalihkan pandangan.
"Dalam hubungan semacet ini pun, aku masih mendapat saingan," gumam Jenny kesal.
