El mendesah lelah.
"Sudah kuduga," gumam El lirih.
Kening El Thariq berkerut.
"Dan mereka benar-benar hanya merawat luka orang-orang itu di klinik in house?" tanya El sedikit heran.
Armand mengangguk.
"Mereka tidak memiliki rumah sakit cadangan seperti Madam Golda dan kita yang memiliki White Rose Hospital yang bisa mem- back up kasus medis penembakan. Menurut saya, klinik in house itu hanya samaran, sebenarnya mereka telah menyiapkan klinik tersebut untuk mem-back up kasus medis serupa agar tidak tersiar ke publik." Armand menjelaskan dengan wajah serius.
"Satu langkah cerdas yang hemat energi untuk kegiatan gelap Hiroshi," komentar El datar.
"Apa kita juga mendapatkan identitas pasien dengan luka tembak di paha itu, Armand?" lanjut El datar.
Armand mengangguk, lalu beberapa kali ia menggeser layar dan setelah itu mengangsurkan tablet itu ke depan El Thariq.
"Saya rasa, El tidak akan asing dengan wajah ini," ucap Armand begitu El menatap layar.
"Ah ...," desah El lelah.