Rachel terus menangis sampai lelah. Tangisnya berubah menjadi isak yang tersendat. Dan selama itu El Thariq membuktikan kata-katanya dengan tidak sedikit pun melepas pelukannya.
Beberapa saat kemudian Rachel berhenti menangis.
"Sudah?" ucap El dengan tenang.
Kemudian, ia melepas pelukannya. Dan mengakhiri pelukan itu dengan ciuman yang dalam di puncak kepala gadis yang terus meringkuk itu.
Rachel mengangkat kepala dan melihat El duduk di tepi tempat tidur sambil memandanginya dengan lembut.
Rachel beranjak sambil bersungut-sungut. Gadis itu berjalan ke kamar mandi dengan langkah marah.
"Hei! Apa sih?" sentak Rachel ketika El mengikutinya ke dalam kamar mandi.
"Kenapa?" tanya El pura-pura nggak tahu.
"Ini ka-mar man-di!" seru Rachel kesal.
"Terus kenapa kalau ini kamar mandi? Kamu bisa melakukan aktivitas mu, aku akan tetap di sini," jawab El santai.
Rachel mengembuskan napas berat.
"Waras dikit napa sih?!" teriak gadis cantik itu dengan geram.