Nex bergerak ragu di dekat jendela mobil, tangannya yang sudah hampir terulur untuk kembali memberikan tembakan balasan terhenti di pinggir jendela.
"El!" seru Nex bingung.
"Lindungi aku!" ulang El Thariq tanpa menoleh ke arah teman dekatnya itu.
Ia menyelipkan earphone ala bodyguard di telinganya. Lalu, menyambar handy talkie yang ia gunakan sebagai alat komunikasi pada pengemudi-pengemudi mobil yang terpisah.
"Nex, pasang earphone mu!" perintah El dengan cepat.
Laki-laki tinggi tegap itu dengan tanpa ragu mulai membuka pintu mobil. Satu kakinya mulai melangkah keluar, menapak aspal.
"Hah...!!" desah Nex panjang, lelah dan kesal.
"Inilah kalau punya teman ada gila-gilanya!" seru Nex menggerutu.
Tapi, tak urung ia mematuhi perintah El dengan menyelipkan earphone security guard di telinganya.
Nex melihat El yang bergerak dengan cepat tapi waspada. Dengan terus merunduk, laki-laki dengan bekas luka di pipi itu bergerak ke arah depan.
"Dor!"