El terus memikirkan sikap Alex sembari mengemudikan mobilnya.
"Atau bisa jadi, ia tidak peduli walaupun pacarnya itu telah menikah?" Satu kemungkinan lain melintas dalam benak El.
Tapi, sejurus kemudian, El Thariq menggelengkan kepala dengan pelan.
"Sepertinya, nggak mungkin, orang yang mulai masuk ke dunia semacam ini akan mulai berhari-hati dengan tindakannya, kecuali dia ingin celaka ganda," ujar El membedah kemungkinan itu dalam benaknya.
Pikiran itu membuat El memandang jalanan itu dengan ekspresi wajah yang sangat serius.
"Kecuali," ucapnya dalam hati.
"Rachel tidak memberitahu Alex tentang pernikahan itu," simpulnya bebeberapa saat kemudian dalam percakapan batinnya.
"Aah ...," keluhnya lelah dalam hatinya.
"Kenapa? Untuk apa?" tanya El Thariq dalam benaknya seolah saat itu juga gadis itu ada di sampingnya.
"Biar kalian berdua bisa bersatu lagi kelak, begitu?" jawab El Thariq pada pertanyaannya sendiri.
Seketika pikiran itu membuatnya marah dan.
"Tiin!!!"