Beberapa detik kemudian, ekspresi wajah El Thariq kembali ke dalam mode santai dan tenang.
"Ah, di zaman sekarang ada gadis yang bisa diajak nekad seperti itu, ehm ... ck ck ck," decak El Thariq sambil menggelengkan kepala untuk mengekspresikan kekaguman.
"Itu yang membuatku tertarik," jelas El Thariq tegas.
Alex terdiam tak mengeluarkan sepatah kata pun sambil terus menatap El Thariq dengan tatapan tajam.
"Hei ... anggota baru Hiroshi," panggil El sambil menyertakan senyum lebar.
"Kamu sudah berkecimpung dalam kegiatan Hiroshi, tentu dalam pikiranmu itu, arti 'kelompok bisnis' Hiroshi tak sekadar 'kelompok bisnis' seperti apa adanya. Aku tahu Kamu sekarang nggak senaif itu," lanjut El Thariq dengan tatapan penuh arti.
"Dan setelah Kamu tahu kehidupan di antara orang-orang dekat Hiroshi yang adalah juga sama dengan kehidupanku, tentu Kamu sangat memahami bagaimana orang sepertiku tertarik dengan gadis seperti itu," sambung El Thariq melengkapi alasan.
Alex mendesah lelah.