El termangu menatap Armand yang berdiri sambil mendongak ke arahnya di lantai dasar.
"Madam Golda ingin mengekstrak seluruh perasaan Malino pada Arumi. Entah itu karena melancarkan jalan Ayana atau hanya memuaskan kebutuhannya untuk meng-nol-kan perasaan cinta dalam diri orang-orang di sekitarnya termasuk Malino," renung El sambil menerawang.
"Ya, El. Apa ada yang harus saya lakukan, Bos?" tanya Armand setelah hanya diam menunggu.
El mengembuskan napas panjang.
"Armand, ada box coklat di mobilku, Kamu bisa menyimpannya di gudang," putus El dengan suara yang dalam.
Armand mengangguk dengan cepat.
"Baik, El," jawab Armand patuh.
El Thariq berbalik dan melanjutkan menaiki anak tangga menuju lantai berikutnya.
Beberapa saat kemudian, laki-laki tinggi tegap itu sudah membersihkan diri, mengganti pakaiannya dan seperti kebiasaannya akhir-akhir ini, laki-laki itu berjalan ke arah kamar Rachel.
El bersandar di pintu kamar Rachel yang baru saja tertutup.