Sementara di bandara, seorang laki-laki tampan yang menjadi pusat perhatian semua orang disana. Laki-laki tersebut sedang menunggu sahabatnya untuk menjemput.
Ya bener, dia adalah pengusaha yang sangat terkenal di dunia, sekaligus Pro Player gamer terkenal juga. Tapi pekerjaannya sebagai seorang gamer tidak ada yang mengetahuinya, cuma keluarga dan sahabatnya aja yang tahu.
Namanya Alvandi Firmasyah Nakagawa atau Avander, dipanggil di dunia gaming.
"Cih... Kemana sih manusia alien itu, lama banget jemputnya. Seperti tua bangka aja," gumamnya pelan.
Alvandi pun duduk di Kursi tunggu khusus penunggu.
"Awas aja lama tuh alien, gue banting dia nanti kembali ke planetnya," batinnya kesal.
Tidak lama setelah itu, Jiazhen pun sampai di bandara dan langsung berlari, "Tuh manusia merepotkan dimana sih? Bikin capek aja, kalau bukan sahabat dan rekan bisnis, udah gue acuhkan dia," gerutuknya sambil terus mencari Alvandi.
Beberapa lama mencari, akhirnya dia menemukan orang tersebut, "Lo bikin susah aja. Kenapa gak minta jemput yang lain sih, kayak gak punya keluarga aja lo," omel Jiazhen.
Sedangkan yang diomelin diam aja, lalu dia pun melangkah Tampa menjawab sedikit pun.
"Dasar manusia es batu," ucapnya kesal sambil mengikuti.
Mereka berdua pun sampai ke parkiran bandara dan langsung pergi dari sana.
Mereka diam beberapa saat sampai akhirnya Jiazhen bertanya, "Gimana dengan pertandingan lo? Menang kagak," tanya Jiazhen.
Alvandi hanya mengangguk aja.
Jiazhen yang di jawab seperti itu pun menghela nafasnya, "Lo berubah jadi bisu atau lagi sariawan. Ditanya malah gak dijawab," gerutuknya.
"Udah gue jawab kan, apalagi yang harus dijawab. Diam aja bising," jawab Alvandi dingin.
"Kalau seperti ini, gue gak mau adek gue dijodohkan sama lo," gumam Jiazhen pelan.
Tiba-tiba Hp Alvandi berbunyi, lalu dia mengangkatnya, "Hallo mom," jawabnya.
"Kamu dimana sekarang? Nanti langsung aja ke mall, gak usah ke rumah lagi," kata mommy nya.
"Mau ngapain lagi ke mall sih mom? Al capek banget," tanya Alvandi.
"Gak usah banyak alasan, ke mall sekarang! Mommy akan tunggu kamu di restoran tempat biasa," jawab mommy nya, lalu mematikan sambungan telponnya.
Alvandi pun langsung menoleh ke Jiazhen.
"Apa lagi?" tanya Jiazhen.
"Antarkan gue ke mall Kuta Beachwalk," jawab Alvandi datar.
Jiazhen memasang wajah pernasarannya.
"Gue kesana karna disuruh nyokap gue. Cepat kesana," ucap Alvandi dingin Dan datar.
"Cih... Pikir lo, gue ini supir pribadi lo," katanya kesal tapi masih mengendarai mobilnya menuju kesana.
Mereka berdua pun sudah sampai di Kuta Beachwalk, Alvandi pun langsung keluar tanpa bilang apapun ke Jiazhen.
Jiazhen yang melihat itu pun makin kesal, "Dasar manusia sialan! Gak tahu terima kasih memang tuh orang," ucapnya kesal dan langsung pergi dari sana menuju kantornya.
Sedangkan Alvandi masuk kedalam mall itu dengan menggunakan kacamata dan masker nya, karna dia tidak mau orang-orang mengenalnya.
Dia pun langsung menelpon mommy nya.
"Dimana?" tanya nya to the point.
"Dasar anak tidak sopan. Menanya pada orang tua itu yang sopan," jawab mommy nya.
"Di restoran Sushi Tei. Mommy tunggu disini," lanjutnya.
Mendengar perkataan mommy nya, dia langsung mematikan sambungannya Dan berjalan menuju restoran Sushi Tei.
Sementara di tempat Syafa.
Syafa baru aja siap mencuci piringnya, lalu segera menuju kamarnya untuk berganti baju.
Eomma EunHee langsung mengetuk pintu kamar Syafa, "Sya, udah siap belum? Teman Eomma udah sampai katanya. Takutnya dia bakalan nunggu lama," ucap Eomma EunHee sambil membuka pintu Syafa.
Dan dia pun terkejut melihat Syafa yang memakai baju seadanya.
"OMG. Syafa... Kenapa pakai baju gituan. Ganti!" teriak Eomma EunHee terkejut.
Dia pun langsung berjalan menuju lemari anaknya, dan langsung memilih gaun biru dengan motif bunga dan sepatu high heels nya.
"Pakai ini! Jangan bikin Eomma malu di depan teman Eomma. Cepat sana ganti!" katanya sambil menyerahkan gaun dan sepatu ke Syafa.
"Tapi Eomma, --" Syafa yang mau protes pun langsung dapat pelototan Eomma nya.
Dia yang takut pun langsung masuk ke kamar mandi untuk mengganti baju nya.
Butuh 15 menit mereka berdua selesai dengan urusan masing-masing. Mereka sekarang sedang dimobil yang dikendarai oleh Eomma EunHee sendiri.
"Nanti jangan bikin malu, mengerti Syafa!" ucap Eomma nya tegas.
Syafa pun hanya mengangguk saja.
Mereka berdua pun sampai di mall Kuta Beachwalk dan langsung memarkirkan mobil mereka, lalu masuk kedalam mall.
Eomma EunHee pun menelpon sahabatnya tersebut, " Eun Young, kamu dimana sekarang? Aku udah sampai di Kuta Beachwalk," tanya Eomma EunHee.
"Ooo udah sampai ya. Aku di restoran Sushi Tei. Kami sudah disini," jawab mommy EunYoung.
"Baiklah. Kami akan kesana, tunggu ya," ucap Eomma EunHee, dan langsung mematikan sambungan telponnya.
"Ayo Sya," kata nya sambil menarik pelan tangan Syafa.
Mereka berdua sudah sampai ke restoran Sushi Tei, Eomma EunHee pun langsung mencari-cari sahabatnya di restoran tersebut.
Dia pun menemukannya, dan langsung berjalan menuju kedua orang tersebut. Dan Syafa pun hanya mengikuti Eomma nya dari belakang.
"Sudah lama menunggu EunYoung? Maaf kalau telat, maklum lah anak perempuan gimana," ucap EunHee sambil tersenyum.
"Tidak apa-apa, silahkan duduk," sahut EunYoung.
EunHee dan Syafa pun duduk bersebrangan dengan kedua orang tersebut.
"EunYoung, apa itu putramu?" tanya Eomma EunHee.
"Tentu saja. Tampan kan, hehe," jawab EunYoung sambil ketawa pelan.
"Dan apa itu putrimu?" tanya EunYoung juga.
"Iya. Sya, perkenalkan dirimu,"jawab EunHee tersenyum.
Syafa pun berdiri sebentar lalu memperkenalkan dirinya, "annyeonghaseyo. nae ileum-eun Aecha Syafa Pelita Zhou, annyeong ajumma," ucap nya sambil membungkuk sopan.
Mommy EunYoung pun tersenyum, "Aduh sopan sekali, udah cantik, sopan lagi." ucap mommy EunYoung antusias.
Syafa hanya tersenyum lalu duduk di kursinya kembali.
Sedangkan mommy EunYoung pun menyenggol putranya yang sedari tadi hanya diam. "Perkenalkan dirimu Al," bisiknya.
Alvandi pun hanya berdiri dan memperkenalkan dirinya juga, " nae ileum Alvandi Firmasyah Nakagawa, mannaseo bangabseubnida." ucapnya dengan muka datarnya, lalu duduk kembali.
"Dasar laki-laki dingin, memperkenalkan dirinya aja pakai wajah seperti itu," gerutuk Syafa dalam hati.
EunYoung pun tersenyum kembali, "Apa kalian berdua sudah makan siang. Kita makan siang dulu, baru pergi berbelanja. Gimana EunHee-ya?" tanya EunYoung.
"Baiklah," jawab EunHee.
Mereka berempat pun akhirnya memesan makanan masing-masing. Sambil menunggu pesanan, mereka kembali berbincang.
"Ngomong-ngomong, Aecha pekerjaannya apa ya?" tanya EunYoung ke Syafa.
"ahh...Panggil Syafa aja tante. Syafa kerjanya dokter ahli bedah dan ahli bagian dalam tante," jawab Syafa sopan.
"Wahh... Berarti sibuk dong. EunHee, kamu punya anak gadis yang sempurna ternyata. Udah cantik, pinter, sopan lagi." kata EunYoung antusias.
"Hehehe, kamu bisa aja EunYoung." ucap EunHee dengan malu.
"Syafa tidak sempurna kok tante," kata Syafa pelan.
"Kenapa masih panggil tante sih. Panggil mommy juga bisa kok," ucap EunYoung.
Syafa terkejut dengan perkataan EunYoung, dan memilih diam.
"Kalau Alvandi, kerjanya apa ya?" tanya EunHee balik.
"Nih anak kebanyakkan diam aja. Terlalu dingin," sindir mommy EunYoung.
Alvandi yang mendengar pun mengerutkan keningnya. Sedangkan mommy EunYoung yang menjawab, "Dia kerja sebagai CEO di perusahaan daddy nya." jawab EunYoung.
EunHee pun mengganggukan kepalanya, "Kamu juga punya anak yang sempurna, kenapa malah memuji anakku." ucap EunHee sambil bercanda.