Chereads / Lea Rela / Chapter 2 - jangan baper dulu

Chapter 2 - jangan baper dulu

Gadis cantik itu bernama Noyla Lalea Queenzy, atau panggil saja dengan Lalea atau Lea, dia sosok yang pintar, mampu bergaul dengan orang lain dengan mudah, dan dia adalah anak kesayangan ayahnya, dia sosok anak rumahan yang jarang nongkrong, Lalea sosok gadis yang sangat ceria dan periang, sosok yang cantik menjadi idaman para pria yang mengenalnya, Lalea sosok yang baik hati, juga gadis yang sangat cerdas, dia gadis yang jarang dandan, karena dia nggak bisa dandan, tapi meski jarang pakai make up, Lalea tetap terlihat sangat cantik, parasnya yang cantik natural, mampu membuat orang yang melihatnya terus memandanginya, kulitnya yang putih, hidungnya yang mancung, pipinya yang lumayan cubby, memiliki kumis tipis yang mebuatnya semakin manis, Lalea tipikal gadis yang cukup cuek dengan hal percintaan kareana dia ingin fokus pada pendidikannya, orang tuanya sama2 bekerja, ayahnya memiliki perusahaan sendiri dan ibunya memiliki bisnis di bidang fashion, Lalea memiliki seorang adik perempuan yang bernama Marsyeina Anggelania Queenzy, panggil saja dia dengan sebutan syeina, umur mereka hanya terpaut 2 tahun, Lalea lahir di surabaya pada 6 september 2003, Lalea mahasiswi baru di salah satu kampus di jakarta, suatu hari Lalea masuk kuliah untuk pertama kalinya, pada hari itu Lalea bertemu banyak teman dan salah satu temannya adalah kakak kelasnya waktu di SMA, Lalea pun menyapa kakak kelasnya tersebut.

"ehhh Misha yah, apa kabar?" ujar Lalea sambil menunjukkan tangannya kepada Misha kakak kelasnya dulu saat masih di SMA

"hey Lea, gue baik kok, lu sendiri gimana?" jawabnya sambil tersenyum

"alhamdulillah baik kok gue, ehh btw lu masuk kampus ini juga, dan masih maba juga?"

"iya, soalnya kemaren2 masih males kuliah sekarang kok pengen kuliah, yaudah ikut tingkatan adek kelas" jawab Misha sambil tertawa kecil

"iya daripada nggak kuliah kan" ujar Lalea sambil tersenyum, kemudian mereka masuk ke kelas bersama

Didalam kelas mereka berdua pun duduk berdampingan karena belum mengenal teman2 baru, setelah 5 menit kemudian kakak dema pun masuk kedalam kelas, dan memeberi tahu kegiatan yang harus diikuti oleh para maba, ketua dema pun menyampaikan kegiatan tersebut kepada para maba, ketua dema tersebut bernama Alden, Alden menyapa para mahasiswa baru yang ada di dalam kelas saat itu. "hallo temen2 maba, perkenalkan nama saya Alden Sagara, saya ketua dema di kampus ini, saya akan menunjukkan beberapa kegiatan yang harus diikuti temen2 maba semua" sambil menunjukkan kelayar lcd proyektor dan memberi tahu semua kegiatan yang harus diikuti "jadi temen2 semua sudah mengerti, jangan lupa jaga jesehatan dan setamina kalian yah" ujar Alden, kakak ketua dema yang memiliki paras yang tampan, dan juga cukup terkenal di kampus, Alden tidak hanya tampan tetapi juga pintar dan cerdas.

Setelah semua kegiatan sudah disampaikan oleh Alden kepada para maba kemudian Alden sang ketua dema tersebut keluar, kemudian Lalea pun mencoba berkenalan dengan beberapa teman barunya, karena Lalea merupakan sosok yang sangat mudah bergaul dengan teman baru, lalea pun mencoba menyapa teman2 barunya itu

"hai temen2, kenalin aku Lalea, dari surabaya Cuma sudah menetap dijakarta, kalau temen2 dari mana aja?" ujar Lalea, sambil melambaikan tangannya kepada teman2 barunya

"hai Lalea, aku Fisya dari jakarta" ujar temannya yang bernama Fisya

"hai aku Mayla dari jakarta juga" Mayla pun menyauti Lalea dan Fisya dengan memperkenalkan dirinya, tidak perlu membutuhkan waktu lama, mereka pun menjadi teman yang akrab satu sama lain bak teman yang sudah kenal sejak lama, Fisya merupakan sososk gadis yang cantik, tidak kalah dari lalea, gadis yang cukup feminim, dan cukup dekat dengan banyak laki2, berbeda dengan mayla yang cukup tomboy.

Setelah mereka berkenalan dan berbincang2 mereka pergi kekantin bersama dan mengobrol, dalam perjalanan ke kantin Sifa dan Rifa yang juga merupakan teman barunya ikut bersama Lalea, Fisya, dan Mayla, Sifa dan Rifa merupakan kakak adik yang umurnya hanya terpaut 1 tahun, di perjalanan kekantin mereka saling berkenalan dan mengobrol, juga tukeran nomor wa, saat mereka tukeran nomor wa, tiba2 tak sengaja Lalea menabrak kak Alden ketua demanya itu, bruukkk...

"maaf kak tadi aku nggak sengaja" kata Lalea kepada Alden yang sedari tadi memandanginya

"ohh iya nggak papa, kamu masih baru yah? Kok gapernah lihat" ujar Alden sambil tersenyam kepada Lalea

"iya kak masih maba disini" jawab Lalea kepada Alden

Alden pun semakin penasaran dengan adek kelasnya tersebut, Alden menganjak Lalea berkenalan "nama kamu siapa dek?" kata Alden yang sedari tadi memandangi wajah Lalea yang memang cantik

Lalea pun menjawab kakak demanya tersebut "namaku Lalea kak, kakak, kak Alden yah, ketua dema yang tadi di kelas" ujarnya sambil malu2

Alden pun menjawab dengan santai "iya dek"

teman2 Lalea yang sedari tadi berada disitu pun menahan senyum tipisnya, Alden menyadari kalau mereka ingin meledeki Lalea dan dirinya, kemudian Alden pun pamit pergi untuk menghindari ledekan dari teman2 Lalea, sebari malu2 Alden bergegas pergi, Alden merasa kalau dia harus mempertahankan martabatnya sebagai ketua dema, jadi Alden tidak meladeni teman2 Lalea.

Kemudian mereka meledeki Lalea dengan tertawa lepas, tapi Lalea hanya menanggapai dengan cuek, merekapun ngobrol tentang kakak dema yg tampan dan pintar itu "ihhh kak Alden itu ganteng banget yah pinter pula, beruntung banget Lalea bisa disapa, di tanyain nama lagi" ujar Mayla sembari tertawa begitupun yang lainnya, "ehh kan itu tadi nggak sengaja" jawab Lalea dengan cuek, teman2nya tetap meledeki Lalea, meski lalea mengabaikan ucapan meraka.

Setelah sampai dikantin mereka memesan menu yang sama, karena mereka tipikal gadis2 yang gasuka ribet, jadi fisya dan mayla ke ibu kantin untuk memesan menu yang sama, mereka berbincang2 dengan santainya layaknya teman lama, karena mereka sudah merasa akrab akhirnya mereka memutuskan untuk memanggil satu sama lain dengan gue,lu, bukan aku, kaku seperti sebelumnya "ehhh giaman kita manggilnya gue lu aja, aku kamu terlalu formal" ujar Rifa " iya bener tuh" jawab mayla. Akhirnya mereka pun semakin akrab dengan satu sama lain. Mereka ngobrol2 dengan santai dan tertawa bersama, setelah ngobrol mereka masuk kelas, tepat pukul 11:00 siang mereka pulang dan harus mempersiapkan barang2 yang harus dibawah untuk kegiatan besok, Lalea pun sampai dirumah, dirumah Lalea hanya ada bibinya karena bunda dan ayahnya kerja, dan adeknya belum pulang sekolah

Bibik, "non La sudah pulang" ujar bibiknya yang menyapa Lalea

"Iya bik, capek banget bik, ohh ya bik ayah sama bunda masih kerja yah, rumah kok sepi banget" jawab Lalea santai

"Iya non, ayah sama bunda biasanya kan pulang sore" jawab bibik

"Yaudah bik lea kekamar dulu yah, Lea capek banget bik" sambil memanyunkan mulutnya dengan wajah yg kecapek.an

Lalea bergegas kekamarnya, sampai dikamar Lea pun langsung mandi, saat Lea mandi tiba2 ada suara ketok pintu, dan bibik yang mengetok pintu kamar Lalea

Bibik, "non Lea" sambil mengetok pintu bibik pun masuk kamar lalea dan menaruh minum dimeja yg ada didalam kamar, Kemudian bibik pun keluar dari kamar Lea, tidak lama kemudian Lalea selesai mandi, Setelah Lalea selesai mandi, lalea minum jus yang sudah di buatkan oleh bibik, sambil meminum jus tersebut lalea membuka hp, dan tiba2, tingg.... Lalea pun kaget karena Alden tiba2 ngefollow sosmednya, lalea kebingungan, dia berpikir ini benar Alden atau orang lain "lho gue di follow kak Alden" ujar Lalea sambil melongo, lalea terus menscrol akun sosmed milik Alden, dan ternyata benar kalau akun itu milik Alden, tidak lama kemudian ada notif masuk ke handphonenya, dia pun langsung kaget karena notif itu adalah DM dari Alden, "hai Lalea, udah sampai rumah belum?" isi Dm Alden kepada Lalea

"Gila sihh, ini kenapa kak Alden nge Dm gue" ujarnya sambil kebingungan mondar mandir di dalam kamar

"Ini gue bales apa nggk ya" ucap Lalea yang semakin bingung

akhirnya setelah berfikir Lalea pun membalas Dm dari Alden, "hai kak Alden, iya kak sudah sampai dari tadi" isi balasan chat Lalea kepada Alden, kemudian Lalea langsung mematikan handphone miliknya, dan langsung tidur, karena Lalea tipikal cewek yang cuek maka Lalea tidak begitu merespon chat dari Alden, sore hari pun tiba, Lalea akhirnya bangun, kemudian dia cuci muka kekamar mandi dan langsung turun ke ruang keluarga, saat sampai adeknya yang berama syeina sudah ada disitu sejak pulang sekolah, Syeina pun menyapa kakaknya yang sedari tadi ia tunggu di bawah,

"hai kak, baru bangun yah, hidup kok tidur mulu" ujar syeina sambil meledek kakaknya

"apaan sih dek, kan emang hidup harus tidur cukup", jawab Lalea dengan sedikit kesal

Akhinya merekapun saling berbincang2 dengan menonton televisi bersama, mereka merupakan saudara kandung yang saling menyayangi, tetapi tak heran jika mereka sering meributkan hal sepeleh, layaknya adik kaka pada umumnya mereka juga sering bertengkar dan saling adu pada ayah dan bundanya, hari pun tiba pada waktu senja, orang tua Lalea akhirnya pulang dari bekerja, mereka pulang bersama karena kantor dan tempat bisnis fashion mamanya searah, setelah sampai Lalea dan adiknya pun menyambut orang tuanya dengan bahagia, orang tua nereka sangatlah harmonis dan hangat, meski sibuk bekerja mereka tidak lupa untyk selalu ada waktu untuk anak2 mereka, ayah Lalea bertanya tentang hari pertamanya di kampus,

"Lea gimana hari pertama masuk kampus, udah punya temen belum? Atau udah dapet cowok baru?" ledek sang ayah kepada putri sulungnya

"ihhh ayah kok gitu sih" jawabnya sambil merengak tidak suka "Lea kan kekampus buat belajar bukan cari cowok yah"

"iya sayang ayah tau kan ayah hanya bertanya" jawab ayahnya dengan santai

Seluruh keluarga akhirnya berkumpul bersama, suasana hangat keluarga mereka bahkan akan membuat iri keluarga lainyya, ayahnya yang penyayang, bundanya yang sabar membuat keluarga mereka slalu rukun dan sellalu mnyelesaikan pertengkaran dengan kepala dingin, setelah mereka semua berbincang2 akhirnya makan malam pun tiba, bibik dirumah Llalea menyajikan makanan untuk majikannya, setelah itu keluarga Lalea makan bersama dengan penuh keharmonisan.

Hari pun mulai semakin gelap, Lalea masuk kedalam kamar untuk tidur, sampainya dikamar Lalea menyiapkan beberapa peralatan untuk persiapan besok kekampus, karena mahasiswa baru harus menjalankan ospek, lalea menyiapkan Id card, topi dari kertas dan yang lain, sambil berbalas chat dengan teman2 barunya tadi, setelah selesai semua tiba2 ada telphon masuk dengan nomor tidak dikenal, dia ragu untuk mengangkat telphon tersebut, hingga berdering lagi untuk kedua kali, dan akhirnya Lalea pun mengangkat telphon tersebut,

Lalea, "hallo ini siapa ya?"

"hai Lalea ini aku Alden"

Lalea langsung kaget karean yang menelphon dia adalah Alden, Lalea gugup dan ngomong dengan tersendat2 "ha ha hallo kak, ke kenapa yah telphon malam2"

"maaf yah kalau aku ganggu malam2 gini, aku Cuma mau ngingetin untuk besok jangan lupa barang2 yang harus dibawah dan jaga stamina kamu" jawab Alden yang memang dari awal sudah tertarik pada Lalea

"i i iya kak udahaku siapain kok"

" yaudah Lalea, btw kok tadi pas aku bales Dm dari kamu kok nggak bales lagi?"

"emmm maaf kak tadi hp aku lowbet, emmm a a aku tidur yah kak udah malem takut dimarahin bunda" jawab Lalea yang masih gugup

"iya dek, good night" ucapan Alden kepada lalea, tetapi lalea tidak menjawab dan langsung menutup telphonnya.

Dirumah Alden, tepatnya dikamar Alden, Alden mulai memandangi foto lalea dengan senyum2, ia terus menscrol akun sosmed milik Lalea, ia tak menyangka bahwa ia akan tertarik pada sosok lalea, Alden pun tidak membantah bahwa paras wajah Lalea memang benar2 cantik natural meski tanpa make up apapun, sikap Lalea yang malu2 membuat Alden semakin gemas pada Lalea,

Alden, "ini cewek cantik yah, bikin gue penasaran banget, apalagi kalau lagi gugup, kayak tadi nggak sia2 tadi gue catet nomernya di buku agenda mahasiswa baru" sambil tersenym2 mengingat jawaban Lalea tadi saat di telphone.

Dirumah lalea kebingungan kenapa Alden bisa punya nomornya, Lalea bingung dan cukup gugup

Lalea, "kok kak Alden punya nomor gue, darimana dia dapet nomor gue" ujar lalea yang sedari tadi terus bertanya tanya, tapi akhirnya ia pun tak ambil pusing, lalea pun siap2 buat tidur dan menyalakan alarm agar dia bangun tepat waktu, kemudia mematikan lampu kamarnya dan langsung tidur.

Pagi hari pun tiba, Lalea langsung bersiap2 untuk pergi ke kampus tak lupa juga menyiapkan barang2 yang akan dibawah supaya tidak ada yang tertinggal, setelah selesai Lalea langsung turun dari kamarnya yang kebetulan kamarnya berada dilantai 2,

Lalea, Bun Lalea berangkat kekampus dulu"

"ehhh sayang kok buru2 banget, kamu belum sarapan lho nak", jawab bundanya kepada lalea

"emmm iya bun biar nggak telat, nanti makan di kampus bunda, lea pergi dulu assalamualaikum, jawab Lalea dengan berlari kecil menuju mobilnya.

"waalaikumsalam nak" jawab bundanya Lalea

Kemudian Lalea pun langsung masuk ke mobil dan berangkat ke kampus, sesampainya di kampus Lalea langsung masuk dan tiba2 dia bertemu dengan Alden yang sudah ada di depan kelasnya, Lalea langsung balik badan dan mencoba menghindar menghindar dari kak Alden, tapi tiba2 Alden memanggilnya, "Lalea" sapaan Alden kepda Lalea

Lalea, "aduh kenapa kak Alden manggil gue sih" ujarnya dalam hati

"kamu mau kemana?" ujar Alden sambil berjalan menemui Lalea

"emm nggk kok kak, aku Cuma mau kekantin buat beli minum" jawab lalea dengan malu2 dan gugup

"kamu kekels aja biar aku yang beliin minum buat kamu"

"nggk usah kak aku bisa sendiri kok, aku pergi kekantin dulu kak" langsung bergegas pergi meninggalkan Alden, Lalea pun akhirnya kekantin membeli minum dan roti untuk sarapan karena saat dirumah dia belum sempat sarapan, untungnya kegiatan belum di mulai Lalea pun segera menghabiskan Roti yang dia beli tadi dan bergegas masul kedalam kelas, saat menuju ke dalam kelas Lalea bertemu dengan Misha, akhirnya mereka pun mengobrol, tidak disengaja Alden pun melihat kedekatan Lalea dengan Misha, Alden pun bertanya2 apakah Misah itu pacar Lalea atau hanya teman dekatnya saja, rasa cemburu mulai ada dalam diri Alden.

Akhirnya Lalea dan Misha pun sampai di dalam kelas, saat itu sudah ada sudah ada Mayla dan Fisya, kemudian Lalea pun langsung menghampiri mereka berdua dan menyapa keduanya "hai guys" sapa Lalea.

Fisya, "hai lea, lu dari mana kok bisa masuk bareng cowok tadi lu udah kenal, atau kalian pacaran?" Tanya Fisya kepada Lalea dengan penuh rasa penasaran

Mayla, "iya kok kalian bisa barengan, eh lu di jemput sama dia?"

Lalea, "ihh ngomong apa sih kalian, tadi gue ketemu dia saat mau masuk kelas, tadi gue dari kantin dan saat gue mau kekelas gue ketemu sama Misha, dan Misha bukan pacar gue, ya emang gue udah kenal dia, soalnya dia kakak kelas gue saat di SMA dulu, dan dulu kita sama2 anggota osis jadi gue kenal sama dia" jawab Lalea dengan santainya

Mayla, "ohh jadi cowok itu namanya Misha, emm pantes aja sih dari kemaren gue lihat lu awal masuk kelas juga bareng dia"

Saat Lalea dan kedua temannya berbincang2 tak sengaja Alden mendengan pembicaran mereka, karena saat itu Alden ada di depan kelas Lalea yang kebetulan kursi mereka disebelah pintu masuk kelas, Alden pun merasa lega dengan jawaban Lalea kepada dua temannya tadi

Alden, "ternyata cowok tadi bukan pacarnya Lalea, masih ada kesempatan buat gue nih" ujar Alden dalam hati,

Setelah pukul 07:15 semua mahasiswa baru sudah masuk kedalam kelas, dan kegiatan pun akan segera di mulai, anak2 dema pun masuk ke dalam kelas para mahasiswa baru, Alden pun memilih masuk kedam kelas Lalea, saat Alden masuk Lalea pun terlihat canggungdan gugup, Alden memberi tahu para maha siswa baru untuk memakai perlengkapan yang harus di pakai untuk ospek, kemudia seluriuh mahasiswa baru disuruh keluar dan berbaris di lapangan, dan kegiatan pun di mulai, selama kegiatan ospek di mulai Alden tak henti memandangi Lalea, kemudian anak dema menyuruh para mahasiswa baru untuk meminta tanda tangan kepada semua panitian ospek dan kakak2 dema, dan tibalah saat Lalea meminta tanda tangan pada Alden, Lalea pun ragu2 tapi Lalea tetap harus meminta tanda tangan Alden karena kalau kurang satu orang saja Ia akan kena hukuman, dan Lalea tidak ingin di hukum

Lalea, "permisi kak, boleh minta tanda tangan kakak?"

Alden, "buat apa kamu minta tanda tangan saya" jawab Alden dengan cuek dan profesional layaknya ketua dema

"tadi disuruh sama kakak2 dema buat minta tanda tangan seluruh panitia ospek dan seluruh aggota dema, dan kakak ketua dema di kampus ini, jadi aku minta tanda tangan kekakak, ujar Lalea dengan penuh harapan bisa mendapatkan tanda tangan Alden

"ok, saya akan kasih tanda tangan saya, tapi ada syaratnya, kamu harus nyanyi satu lagu di depan saya"

Lalea awalnya ingin menolak permintaan Alden tapi Lalea berfikir ulang kalau dia tidak menuruti Alden dia tidak akan dapat atanda tangan Alden dan dapat hukuman, dan dia tidak ingin dihukum, akhirnya Lalea pun bernyanyi di depan Alden, saat Lalea akan bernyanyi Alden pun mangambil handphone dari sakunya, Alden ingin mengambil vidio Lalea saat bernyanyi, dan tidak sangka2 Lalea memiliki suara yang cukup merdu, Alden pun memandangi Lalea lewat layar Handphone miliknya, "udah cantik, suaranya merdu, uh adem banget hati gue" ujar Alden dalam hati, tak disangka semua mata pun tertuju pada Lalea yang sedang bernyanyi, hampir semua mahasiswa menyukai sura merdu Lalea, Lalea memang memiliki hobi bernyanyi, dalam kesempatan apapun dia sangat suka bernyanyi, setelah lahu yang di nyanyikan Lalea berakhir tepuk tangan pun bergemuruh pada saat itu, mereka semua mengapreisasi suara merdu Lalea, Lalea pun kaget karena mereka semua bertepuk tangan kepadanya, kemudia Lalea pun langsung bergegas meminta tanda tangan Alden,

"kak Alden kan aku udah nyanyi, sekarang aku boleh kan minta tanda tangan kakak? Ujar Lalea dengan penug harap

"Ok" jawab Alden singkat, dan langsung memberikan tanda tangan kepada Lalea, setelah itu Lalea begegas pergi, setelah sudah mendapatkan semua tanda tangan anggota dema, Lalea pun bergabung pada barisan yang sudah terbentuk dari awal, kemudaia kakak2 dema pun memeriksa satu persatu kertas para mahasiswa baru untuk mengecek apakah seluruh mahasiswa baru berhasil mengumpulkan semua tanda tangan dari anggota dema, dan ada beberapa anak yang belum berhasil mengumpulkan tanda tangan, dan salah satunya adalah Mayla teman akrab Lalea, mayla dan mahasiswa lain yang tidak berhasil mengumpulkan seluruh tanda tangan anggota dema pun mendapat hukuman, setelah mereka di hukum, kegiatan pada hari itu pun akan segera selesai, dan besok akan ada kegiatan camping dan outbond ke hutan, ketua dema (Alden) menyampaikan kegiatan untuk besok dan peralatan yang harus di bawah besok, namun pandangan Alden pun sesekali menuju pada Lalea, tapi Lalea selalu meghiraukan Alden, setelah semua kegiatan untuk nesok telah disampaiakn akhirnya semua mahasiwa masuk kekelas untuk mengambil tas mereka yang ada di dalam kelas, kemudian mereka bergegas pulang, mayla, fisya, rifa, dan sifa pun menyapa Lalea untu pulang terlebih dahulu,

Rifa, "Lalea aku sama sifa pulang dulu ya, daaa sampai ketemu besok"

Sifa, "daaa Lea" saut sifa kepada Lalea

Lalea, "daaa, hati2 di jalan" jawab Lalea

Begitu pun dengan Fisya dan Mayla yang permaitan pulang terlebih dahulu kepada Lalea, Lalea pun juga bergegas pulang, tiba2 Alden menghampiri Lalea denagn membawa sebotol air minum yang akan di berikan kepada Lalea, " hai Lea" sapa Alden

"hai kak" jawab Lalea dengan gugup

"mau puang ya, pulang bareng boleh?

"emmm maaf kak aku tadi bawa mobil sendiri" sambil tersenyum kecil

"ohhh yaudah jaga kesehatan yah buat besok, jangan lupa peralatan yang harus di bawah, ohh ya ini minum buat kamu, tadi aku lihat kamu kecapek.an"

"iya makasih kak, tapi maaf sebelumnya aku pulang dulu, udah di tungguin bunda"

"iya hati2 dijalan, kapan2 boleh kan kalau aku mampir kerumah kamu" ujar Alden menggoda Lalea

"emmm i iya boleh kok kak, a a aku pulang dulu kak" jawab Lalea yang memang sedari tadi gugup dan ingin segera pulang, lalea langsung berlari menuju mobilnya, sesampainua di mobel lalea pun mulai ngomerel2 sendiri "haduh kak Alden ini kenapa sih, kan jadi bingung gue" sambil meminum air yang di berikan oleh Alden tadi, kemudian langsung menyalakan mobilnya dan pulang.

Sesampainya di rumah seperti biasa, Lalea hanya di sambut oleh asisten rumah tangganya atau bibik yang selalu mengurus rumahnya,

Lalea, "assalamuaikum"

Bibik, "waalakumsalam non"

"bik besok lea mau pergi ke hutan2 gitu buat outbound, camping juga disana bik, 3 hari 2 malam, bibik tolong siapin baju2 lea ya"

"iya non nanti bibik siapin semua baju dan peralatan yang non butuhin nanti tinggal bilang aja ke bibik non"

"iya bik makasih, tapi bibik packingin baju2 lea aja, jangan lupa sweaterdan jaket yah bik, sama selimut, yang paling obat lea jangan sampai ketinggalan biar kalau nanti sakit lambung lea kambuh langsung bisa minum"

"iya siap non"

Kemudian Lalea bergegas masuk ke kedalam kamarnya, setelah itu dia langsung mandi, dan seperti biasa dia tidur siang sebentar untuk menghilangkan penat, karena lalea sosok gadis yang gampang capek, setelah tidur siang Lalea pun makan karena dia sangat lapar sejak pagi belum makan nasi, Lalea mulai bingung dengan sikap Alden kepadanya, sambil makan makanannya dia cerita kepada bibiknya tersebut karena mereka sudah seperti anak dan orang tua, "bik, bibik tau nggk tadi itu ada cowok yang mau nganterin lea pulang,tapi aku nggak mau lah bik, dia juga ngasih minum, terus ngingetin lea buat jaga kesehatan juga, lama2 aku bingung deh bik sama sikapnya"

"ngapain non Lea bingung, itu tandanya cowok itu suka sama non lea"

Ughukughukughuk (tersedak saat makan karena perkataan bibik) "masak sih bik dia suka sama aku, dia itu ketua dema di kampus lho bik, terus terkenal juga di kampus, semua mahasiswa pasti kenal sama dia, nggk mungkin sih dia suka sama aku"

"ihhh pasti itu non, kan non lea cantik gitu, pasti banyak yang suka sama non lea, termasuk cowok tadi non" ujar bibik dengan sedikit menggoda Lalea

"bibik mah bisa aja" jawab Lalea malu2

Adik Lalea yang baru pulang sekolah pun mendengar perbincangan mereka, dia pun meledeki Lalea karena ada cowok yang suka sama kakaknya "ciye kak Lea baru masuk kampus udah di sukai cowok ganteng"

"ihhh apaan sih dek, udah ganti baju sana, jangan lupa mandi" jawab Lalea yang menggoda adeknya yang jarang mandi

"iya, bawel banget" ujar syeina yang sedikit kesal kepada kakaknya

Syeina langsung masuk kedalam kamarnya, kemudian lalea selesai makan dan langsung mempersiapkan barang2 yang akan di bawah besok untuk camping dan outbond di hutan sambil di bantu oleh bibik, tidak lama kemudian ayah dan bundanya pulang, ayah dan bundanya pun memnanggil2 bibik yang sedang berada di kamar Lalea, "bik, bibik" ujar bunda lalea, sang bibik pun tidak begitu mendengar

Ayah, "bibik kemna yah bun kok sepi"

Bunda, "mungkin lagi keluar atau nggak di kamar lea, lea kan deket banget sama bibik pasti minta bantuaan untuk ngerjain sesuatu"

"iya bener juga sih bun, yadah bunda cek kekamar lea"

"iya yah"

Bunda pun bergegas menuju kamar lalea, saat sampai dikamar lalea bunda pun sedikit terkejut karena lalea packing beberapa barang2 "kamu mau kemana sayang kok packing baju samma barang2 yang lain" tanya bunda kepada lalea, dan bibik pun lansung pamitan keluar dari kamar lalea.

"emm ini bun besok lea mau pergi camping sama uotbond ke hutan2 gitu lha, acara kampus bunda"

"kok mendadak banget sayang"

"nggak tau bun tadi waktu ospek di kampus baru di saih tau sama kakak2 dema"

"yaudah kamu jaga kesehatan ya, jangan lupa obatnya, hati2 nanti di sana, jangan pergi2 keluyuran"

"iya iya bunda sayang, lea udah tau kok, obat lea juga udah lea bawa, udah bunda nggk usah khawatir, lea bisa jaga diri disana, kan banyak temen2 lea juga

"iya sayang bunda percaya kok sama anak bunda yang cantik ini"

Kemudian lalea pun menceritakan kalau misha kakak kelasnya dulu yang juga anggota osis itu sekarang menjadi teman sekelasnya di kampus, "ohh ya bun, bunda tahu misha, kakak kelas aku dulu anggota osis juga, dia sekelas lho bun sama aku sekarang, dia off satu tahun jadi sekarang jadi angkatan aku kuliahnya"

"emm misha ya, yang anaknya temennya ayah kan, yang tinggi, putih itu?

"lha iya bun aku baru inget kalau papanya itu temen ayah"

"yaudah nanti ayah biar bilang ke papanya misha buat titip kamu ke misha biar bunda juga lebih lega"

"gausah bunda lea kan udah gede jadi bisa jaga diri, tapi kalau bunda maunya gitu sih gapapa terserah bunda aja"

Setelah mereka selesai berbincang2, bunda pun pergi untuk mandi dan bersih2 diri, kemudian jam makan malam pun tiba, mereka semua berkumpul di meja makan, dan ayah pun menanyakan tentang besok lea berangkat camping "lea kata bunda besok mau pergi camping ya"

"iya yah, tapi tenang lea bisa jaga diri kok, lea kan udah gede"

"iya ayah tahu kalau kamu udah gede, tapi tetap jaga diri disana, dan ayah tadi udah telphon papanya misha, buat titip kamu sama misha"

Syeina,"ngapain yah kan kak lea udah ada yang jagain, kan ada cowok yang naksir sama kak lea, kakak kelasnya ganteng lagi yah"

Lalea, "ihh nggk kok yah, syeina emang suka ngarang

Ayah, "kalau bener juga gapapa, asal cowoknya baik dan bertanggung jawab

Lalea, "ihh ayah nggk yah"

Semua yang ada disitu pun teros menggoda lalea, dan tertawa bersama, pipi lalea yang semakin merah karena terus di ledeki oleh ayah, bunda, dan adiknya, makan malam pun selesai, semua orang pun pergi kekamarnya masing2, lalea pun mengecek barang2 yang akan di bawah besok supaya tidak ada yang tertinggal, setelah itu lalea membaca buku sambil mendengarkan musik dengan eirophon.

Dirumah alden, alden terus melihat vidio yang telah dia rekam saat lalea menyanyi tadi, Alden pun tersenyum tipis melihat Lalea bernyanyi dan memiliki suara yang cukup merdu, saat melihat vidio tersebut dan senyum2 tiba2 mama alden pun memergoki Alden senyum2 sendiri di dalam kamarnya dengan teros memandang kelayar hpnya, mama Alden kemudian langsung bertanya kepada Alden alasan kenapa dia senyum2 sendiri, "Alden kamu kenapa kok senyum2 sendiri sambil lihatin handphoe" tanya mamanya yang semakin penasaran

"nggk kok ma, ini tadi lihat vidio lucu mangkanya alden senyum2" jawab Alden dengan sedikit mengelak

"masak sih kalau lihat vidio lucu itu ketawa dong nggk senyum2 kayak gitu, lagi lihatin cewek ya" ujar mamanya yang mulai menggoda Alden

"hehehe lagi lihatin juniorku di kampus nyanyi ma, tadi aku rekam dan suaranya bagus banget"

"ohh gitu jadi kamu suka sama suaranya atau sama orangnya" ledek sang mama kepada Alden

Mamanya pun terus menggoda Alden yang sedari tadi mulai malu2 untuk meceritakan tentang lalea, dan akhirnya Alden pun bercerita kalau dia suka dengan sosok lalea yang cantik, cerdas, dan baik hati, mamanya pun mendukung Alden untuk terus berusaha memiliki lalea, sesekali Alden menunjukkan foto lalea kepada mamanya dan mamanya pun semakin menggoda alden hingga pipinya mulai memerah, kemudian mamanya pun meninggalkan kamar alden, dan disitu Aalden berfikir untuk menelphone lalea, tapi alden menyadari kalau hari sudah larut malam dan Lalea pasti sudah tidur karena besok juga akan pergi camping dan outbond, akhirnya Alden pun tidur dengan wajah yang berseri2 mengingat Lalea.

Besok harinya, Alden berpamitan kepada papa dan mamanya untuk pergi camping ke hutan2, setelah selesai berpamitan Alden pun langsung pergi di antar oleh supir karena nanti dia akan naik bus untuk menuju tempat camping, saat di jalan Alden pun masih terus memandangi foto Lalea engan wajah tersenyum, pak supir pun menyadari kalau Alden senyum2 sendiri, dan pak sopir pun hanya bisa menahan senyum tipisnya saat melihat Alden senyum2, pak supir paham kalau Alden pasti sedang suka sama cewek, Alden pun berfikir untuk chat Lalea memastikan dia sudah berangkat atau belum, "selamat pagi lea, kamu sudah berangkat belum?" isi chat Alden kapada Lalea.

Dirumah lalea, Lalea pun memasukkan barang2nya di mobil ayahnya, karena hari ini dia dianter ayah dan bundanya menuju kampus, tiba2 tingg... ada notif masuk ke handphonenya, dan itu chat dari Alden, lalea pun bingung kenapa Alden terus perhatian padanya, lalea pun kemudian menjawab chat Alden sambil masuk kedalam mobil, "selamat pagi kak, ini baru mau berangkat" isi balasan chat lalea kepada alden, ayahnya pun langsung melajukan mobilnya menuju kampus lalea,

Alden yang sedari tadi menunggu balasan chat dari Lalea pun akhirnya lega dan senang karena lalea membalas chat darinya, Alden pun membalas balasan chat dari lalea, "ohh yaudah hati2 dijalan dek" balas alden kepada lalea, di mobil lalea pun membaca balasan dari Alden tanpa membalas cahat dari Alden, karena sejak awal Lalea memang cuek terhadap cowok manapun yang memang baru dia kenal,

Tak lama kemudian Alden sampai terlebih dahulu dari pada lalea, Alden pun langsung menghampiri teman2 anggota demanya dan berbincang2, setelah beberapa menitLalea pun sampai, Alden yang melihat Lalea turu dari mobil bersama kedua orang tuanya pun langsung menghampiri Lalea, dan langsung menyapanya, "pagi lea, pagi om tante" sapaan Alden kepada lalea dan orang tuanya, sambil mencium tangan kedua orang tua lalea

Lalea, "pagi kak" jawab lalea

Ayah, "pagi, kamu temennya lea?" tanya ayahnya lalea

Alden, "saya seniornya lalea om"

Lalea, "ini itu ketua dema disini yah namanya kak Alden"

Ayah, "ohhh iya, om titp lea yah anaknya memang manja, tolong jangan terlalu keras sama dia" ledek ayahnya kepada lalea yang memang benar kalau lalea adalah sosok yang manja kepada ayahnya

Lalea, "ihh ayah, lea nggak manja tau" saut lalea dengan tidak terima

Alden, "iya siap om tante, jangan khawatir disini juga banyak temen2 yang lain jadi lea nggk sendiri" jawab Alden dengan senyuman di wajahnya dan dengan perasaan yang gembira

Saat mereka berbincang2 misha pun lewat tepat disebelah mereka, kemudian ayah lalea pun langsung memanggil misha, keluarga lalea sudah mengenal misha, karena papa misha adalah teman ayahnya lalea "misha" sapa ayahnya lalea kepada misah, kemudian misha pun langsung menghampirimereka,

"om, tante apa kabar lama nggak ketemu"

"om sama tante baik2 aja kok, ohh ya jangan lupa ya leanya dijagain" ujar bundanya lalea

"iya tante semalem papa udah ngomong sama aku katanya aku harus jagain lalea disana"

Orang tua lalea dan misha pun berbincang2, melihat kedekatan misha dan orang tua lalea alden merasa cemburu dan bertanya2 kok misha bisa mengenal orang tua lalea dengan akrab, kemudian orang tua lalea pun mengatakan kepada Alden kalau papanya misha adalah teman bisnisnya dan misha merupakan kakak kelas lea saat di SMA, juga anggota osis yang satu periode dengan lalea, maka dari itu mereka sudah saling mengenal dan lumayan akrab, mendengar perkataan ayahnya lalea alden pun merasa sedikit lega, setelah mereka selesai berbicara orang tua lalea pun pergi karena mereka harus bejerja, lea ayah sama bunda pergi dulu ya, jaga diri baik2" ujar ayahnya dengan mencium kening putri sulungnya itu, lalea pun mencium kedua tangan orang tuanya begitupun dengan misha dan alden,

Saat orang tua lalea pergi, lalea pun di panggil oleh fisya dan mayla, kemudia lalea pun langsung menghampiri mereka meninggalkan alden dan misha, "hai guys" sapa lalea kepada kedua temannya tersebut "hai lalea" jawab mereka bersamaan

Lalea," kita langsung masuk bus yuk" ajak lalea kepada kedua temannya tersebut

Mayla, "ayok, kita cari tempat duduk yang bangkunya bertiga, biar bareng terus" jawab mayla, kemudian mereka langsung masuk kedalam bus dan duduk bertiga, setelah lima menit kemudian bus akan berangkat menuju tempat tujuan, pada saat itu di setiap bus harus ada perwakilan anggota dema yang harus ada di setiap bus mahasiswa baru, karena yang mamilih adalah alden, akhirnya alden dan satu teman laki2 anggota dema pun mamilih untuk mengkordinasi bus yang di tempati oleh lalea, alden pun langsung masuk kedalam bus tersebut, didalam bus Alden pun memberi intruksi kepada para mahasiswa baru untuk tidur saat perjalanan atau beristirahat dengan santai, karenaperjalanan menuju ketempat camping memerlukan waktu sekitar 3 jam dan nanti saat sampai mereka akan sulit untuk bersitirahat, lalea pun kaget karena ada alden di bus yang ditumpanginya "lo kok alden ada disini bukannya bus anggota dema di pisah ya sama para mahasiswa baru" ujar lalea dalam hati, alden pun memilih kursi yang tepat disebelah kursi lalea, saat perjalanan sesekali alden malihat lalea yang sudah mulai tertidur dengan nyenyak, pandangan Alden pun tidak berkedip pada lalea, "lea kalau tidur makin cantik ya" ujarnya dalam hati, 2 jam pun berlalu hampr semua mahasiswa sudah tertidur, dan alden masih tetap setia memandang lalea yang tertidur pulas, tidak lama lalea pun terbangun dari tidurnya, alden pun segera mngalihkan pandangannya kepada lalea dengan pura2 melihat handphone, lalea terbangun dan mencari minum karena dia haus, saat mencari minum tas lelea pun sulit untuk di ambil, Alden dengan sigap pun langsung membantu lalea mengambil tas miliknya, "duh susah banget sih" menggerururu karena tasnya susah di ambil

"sini biar aku bantu dek" saut Alden

"nggak usah kak aku bisa sendiri kok"

"udah gapapa" sambil membantu lalea mengmbil tasnya, dan kemudian mengambilkan minum lalea di tas lalea, "ini dek minumnya" ujar Alden

"iya makasih kak" jawab lalea kepada alden

Kemudian mereka pun kembali duduk di kursi masing2, perjalanan menuju tempat camping pun hampir sampai, semua mahasiswa yang tertidur di bangunkan oleh Alden, "ok adek2 ayao bangun, kita sudah hampir sampai, jangan lupa barang2nya di bawah dan di cek agar tidak ada yang ketinggalan dalam bus" ujar alden, "iya kak" jawab semua mahasiswa, tak lama kemudian mereka pun sampai di tempat tujuan mereka pun langsung mendirikan tenda2, saat mendirikan tenda lalea cukup kesulitan karena di nggak pernah melakukannya, begitupun dengan kedua sahabatnya Fisya, dan Mayla, kemudian datanglah Misha yang dari tadi melihat lalea yang kesulitan mendirikan tenda, "sini gue bantuin, dari tadi gue lihatin kok kayaknya susah banget lu"

"iya nih, gue kan nggak pernah mendirikan tenda kayak gini"

Misha pun membantu lalea, fisya, dan mayla mendirikan tenda yang akan di gunakan untuk mereka bertiga, tiba2 mayla pun terjatuh dan misha sigap menangkap mayla, mereka pun akhirnya saling memandang satu sama lain tanpa menghiraukan sekitar mereka, kemudian "ekhem khem ekhem" ledek fisya, mereka berdua pun kaget dan melepaskan pandangan mereka satu sama lain, "ciye yang mau jatuh" ledek fisya dengan senyum begitupun dengan lalea

"ihhh apaan sih lu, kan tadi nggak sengaja" jawab mayla yang seikit sinis

"iya2 gitu aja ngambek" ujar fisya yang masih terus meledek mayla

Setelah itu mayla berterimakasih kepada misha karena udah nolongin dia, dan mereka juga berkenalan satu sama lain

"emm btw makasih ya lu tadi udah nolongin gue"

"sama2, lu nggak kenapa2 kan" jawab misha yang masih menanyakan keadaan Mayla

"nggk kok gue nggak papa, emm kita kan belum kenalan, yah gue tahu sih nama lu dari lea, tapi kita kan nggk penah kenalan langsung, kenalin gue mayla" ujar mayla dengan menyulurkan tangannya kepada misha

"gue Misha, lain kali hati2 ya biar nggak jatoh lagi"

Tenda pun selesai di dirikan, mereka semua beristirahat dan makan siang, setelah makan siang mereka berkumpul dan di beri arahan oleh anggota dema, para mahasiwa di berikan kelonggaran tidur dan beristirahat selama 2 jam, setelah itu mereka akan memulai kegiatan yang sudah di persiapkan para anggota dema, setelah itu mereka pergi ke tenda masing2, lalea dan kedua temannya itu pun langsung masuk kedalam tenda untuk istirahat, lalea tidur dengan pulasnya, karena dia sudah terbiasa tidur siang, 2 jam pun akan berakhir semua mahasiswa baru bangun di bangunkan dari tidur mereka, kemudian mereka berkumpul di titik yang sama, ketua dema (Alden) memberika penjelasan mengenai kegiatan yang akan di lakukan, dan membagi kelompok untuk outbond ke sungai, setelah semua selesai, para mahasiswa baru berkumpul dengan kelompok masing2 dan menuju ke sungai untuk outbond, para mahasiswa baru harus melakukan susur sungai dengan tidak boleh melepaskan anggota kelompoknya, mereka harus tetap memegang masing2 kelompok dan terus berjalan, kalau ada salah yang melepaskan pegangannya maka di anggap kalah dan akan mendapatkan hukuman,

Lalea sekelompok dengan Misha dan Mayla, Lalea yang gampang capek pun akhirnya kecapek.an, "may gue capek banget" ujar lalea kepada temannya itu

"ehh le lu tahan dulu ya, ini udah hampir sampai" jawab mayla yang sudah muali capek juga

"iya may gue bisa kok tenang aja, emang gue orangnya gampang capek"

Perjalanan susur sungai pun hampir sampai, lalea semakin kecapek.an, lalea hampir pingsan, dia terus menahan rasa capeknya itu, tidak lama kemudian mereka semua pun sampai pada tujuan, tiba2 bruukkkk, lalea yang sedari tadi menahan rasa lelahnya akhirnya tumbang

"Lea2 bangun le bangung" ujar mayla yang terus berusaha membangunkan lalea

"lea kayaknya kecapek.an, dulu waktu sekolah dia juga sering pingsan kayak gini" saut Misha yang memang sudah tahu kalau lalea sosok cewek yang gampang capek dan sering pingsan

Melihat lalea terbaring pingsan, Alden pun langsung menghampiri lalea,

"Lalea kenapa?" tanya Alden kepada teman sekelompok Lalea

"Lalea kecapek.an kak, tadi waktu masih susur sungai dia bilang kalau dia capek" jawab mayla

"kenapa kamu diam aja, tadi beri tahu anggota dema biar lalea bisa istirahat dulu" ujar Alden dengan nada tinggi , karena khawatir dengan keadaan lalea

"iya maaf kok, soalnya tadi sudah hampir sampai" jawab mayla dengan wajah murung

Alden pun langsung menggedong lalea dan dibawah ketempat yang lebih nyaman, Alden pun semakin panik karena Lalea belum sadar juga "Dek bangun, Lea lea" kemudian Alden berteriak meminta minyak angin kepada yang lainnya, Mayla, Fisya dan Misha langsung berlari menemui Lalea, setelah itu salah satu teman Alden membawa minyak angin kepada Alden untuk di berikan kepada lalea "dek lea, ayo dong bangun, lea lea, ujar Alden dengan mengusapkan minyak angin di area hidung Lalea, tak lama kemudian Lalea akhirnya bangun, "alhamdulillah lea lu akhirnya bangun juga" ujar Misha,

Lalea, "tadi gue kenapa?" tanya lalea yang kebingungan

Alden, "tadi kamu pingsan dek"

Lalea, "kak alden kok bisa disini" dengan wajah kaget dan langsung bangun dari pangkuan Alden

Mayla, "tadi kak alden yang bawa lu kesini biar lebih nyaman, untung ada kak alden"

Lalea, "makasih ya kak udah nolongin aku, maaf juga kalau ngerepotin"

Alden, "iya lea nggk papa, aku seneng kok di repotin sama kamu" jawab alden dengan senyuman di wajahnya

Kemudian semuanya pun bertanya kenapa kok lalea bisa pingsan, lalea akhirnya pun menjawab pertanyaan mereka, dia menceritakan kalau dirinya gampang capek dan kelelahan, dia waktu di SMA juga sering pingsan dan masuk igd rumah sakit, dia mamiliki penyakit anemia, dan lambung yang memang sudah agak sedikit parah saat SMA, dia juga sering opname, tetapi seiring berjalannya waktu penyakit lambung yang di deritanya berangsur membaik meski belum sembuh total, maka dari itu dia sering pingsan dan kelelahan, "iya dia emang waktu SMA sering pingsan",ujar Misha

Hari pun mulai senja semua mahasiswa bersih2 diri dan ganti baju, Lalea dipapah oleh Mayla dan fisya, dengan di awasi oleh Alden dan Misha, lalea pun meminta pada Misha untuk tidak memberitahu orang tuanya kalau dia tadi pingsan, "Mis lu jangan beritahu ayah sama bunda ya, kalau gue tadi pingsan, bisa2 gue langsung di jemput sama mereka, gue juga nggk mau mereka khawatir" ujar lalea kepada misha

"tapi le, kan lebih baik orang tua lu tahu soal ini"

"jangan, gue udah janji sama mereka kalau gue bisa jaga diri sendiri, pliss yah mis, habis ini gue langsung minum obat kok tenang aja, pasti langsung enakan" sambil memohon penuh harap agar misha tidak meberi tahu kedua orang tuanya

"ok la kalau itu mau lu, gue nggk akan bilang"

"makasih misha"

Kemudian Misha dan Alden pergi dari tenda Lalea, Alden mengucapkan lekas membaik dan jaga diri baik2 kepada lalea, Lalea hanya membalas dengan senyuman, setelah itu lalea bersih2 diri ganti baju, makan roti yang dia bawa, dan langsung meminum obatnya, saat di dalam tenda mayla menceritakan kejadian saat dia di maraihi oleh Alden, Lalea tekejut dan tidak percaya kalau Alden sekhawatir itu dengan dirinya, Fisya dan Mayla meledeki lalela, kalau Alden menyukai lalea, tapi lalea tidak menggubris omongan mereka, lalea hanya diam dengan geleng2 kepala.

Malam hari pun tiba, semua mahasiswa berkumpul dan menyalakan api unggung bersama, mereka bernyanyi dan tertawa bersama, Rifa dan Sifa menghampiri lalea dan kedea sahabatnya, mereka berbincang2 tentang kejadian tadi, namun lalea memilih diam dan tidak mau membahas kejadian saat Alden mengkhawatirkan keadaan mereka, kemudian misha pun datang menanyakan keadaan Lalea, Myla yang mulai tertarik pada misah akhirnya mengajak misha mencari tempat lain untuk bisa mengobrol berdua, mayla meminta ijin pada lalea untuk meminjam misha sebentar, karena mayla tahu kalau misha disuruh orang tua lalea untuk jagain lalea, lalea kemudian menyilahkan mayla, dan berbicara kalau mayla nggk usah minta izin kepadanya, setelah misha dan mayla pergi, tiba2 Alden menyuruh lalea untuk bernyanyi menghibur teman2 yang ada disitu, lalea kaget, kenapa dia yang di suruh nyanyai, awalnya dia menolak, tapi karena dorongan dari teman2nya akhirnya dia bersedia untuk menyanyi, lalea membawakan lagu yang berjudul kangen dari dewa 19 dengan suara yang lembut dan merdu, sambil didiringi gitar oleh Alden semua mata tertuju pada lalea dan Alden, alden pun tersenyum bahagia saat mengiringi lalea menyanyi dengan, dan tak sedikit yang merekam dengan layar handphone saat lalea bernyanyi, setelah mereka selesai perfom tepuk tangan bergemuruh pada mereka, lalea akhirnya tersenyum senang kepada Alden yang di balas oleh Alden dengan senyum manisnya itu, lalu lalea berlari menuju Fisya, Rfa, dan Sifa,

Ditempat lain Mayla yang mulai pdkt dengan misha, berbincang bincang bersama, awalnya misha yang biasa2 saja pada mayla, akhirnya merasakan sinyal2 suka kepada mayla yang apa adanya, yang memang tomboy dan humoris itu, meski tomboy mayla juga gadis yang cantik, mereka berbincang2 cukup lama sampai sebagian mahasiswa sudah tidur, setelah mereka selesai mengobrol mereka nbalik ke tenda masing2, saat sampai di tenda Lalea dan Fisya sudah tidur,

Sekitar pukul 01.30 lalea terbangun dari tidurnya, dia mencari minum karena haus, tapi air minumnya sudah habis, dia membangunkan Mayla dan Fisya untuk menemani dia mengambil minum di luar, tetapi mereka menolak karena mereka merasa sangan mengantuk

Lalea, "Mayla, Fisya bangun dong anterin gue ambil minum di luar, gue takut kalau sendiri"

Mayla, "howaaahhh, lu ambil aja, gue ngantuk banget le"

Fisya,"iya le, biarin kita tidur"

Akhirnya Lalea pergi mengambil minum sendiri keluar, dia berjalan menuju posko tempat anak2 dema yang menyediakan air minum untuk para maba, saat mengambil minum semua anggota dema sudah tertidur kecuali Alden, Lalea pun langsung meminta izin kepada Alden untuk mengambil minum untuk dirinya, "permisi kak, maaf kalau mengganggu, aku boleh ambil minum disini?

"ehh lalea, boleh kok ambil aja" jawab Alden dengan wajah tersenyum

"makasih kak, aku pergi dulu" sambil memalingkan badannya untuk bergegas pergi

"dek dek tunggu"

Alden menahan lalea untuk pergi karena dia ingin mengajak Lalea mengobrol

"aku mau ngobrol2 sama kamu bolehkan lea?

"emm iya boleh kok kak"

Akhirnya mereka mencari tempat untuk mengobrol berdua, setelah itu Alden menanyakan beberapa pertanyaan kepada Lalea, Alden bertanya tentang kesukaan Lalea dan hal yang tidak di suka Lalea, lalea menjawab dengan jujur tentang apa yang dia suka dan tidak, lalea menjawab kalau dirinya sangat suka bernyanyi, dia juga suka memasak, tapi yang paling penting dia suka sekalai makan, dan tiba2 Alden tertawa dan nggak percaya kalau lalea suka banget makan, lalea kaget kenapa Alden ketawa

"kenapa kakak ketawa?" ujar lalea kebingungan

"ya nggk percaya aja kamu suka makan, perasaan kamu nggk gendut, kamu masih kurus2 aja kok bisa doyan makan tapi nggk gendut2 hahahaha" jawab Alden dengan tertawa meledek

"ihhh kak Alden ngeledekin aku ya, persis banget sama ayah aku" dengan wajah cemberut

"nggk lea aku nggk ledekin kamu, maaf2, emmm emang bener ayah kamu suka ledekin kamu"

"iya"

Lalea menceritakan bagaimana ayahnya saat meledeki dia yang kebetulan persis seperti Alden saat meledek dirinya, Alden tersenyum gembira karena Lalea bercerita dengan semangat kepada dirinya, mereka kahirnya tertawa bersama saat lalea menceritakan kepada Alden Ayahnya yang sering memedeki dan menggoda dia, saat Lalea bercerita Alden terus memandangi wajah Lalea yang terus tertawa itu, setelah menceritakan semuanya Alden bertanya soal yang tadi, hal apa yang lalea tidak suka,

"aku itu nggk suka kalau kamar aku berantakan dan kotor, pokoknya semua harus rapi dan tertata, kalau berantakan pusing aku lihatnya"

"iya sih sama aku juga gitu"

Saat mereka mengobrol dengan senangnya, tiba2 lalea kedinginan karena haru sudah mulai larut, Alden yang menyadari kalau lalea kedinginan pun langsung memegang tangan lalea dengan erat agar lalea tidak kedinginan, Alden terus menguapi tangan lalea agar tidak merasa dingin, tanpa disadari lalea tertidur di pundak Alden, Alden yang tidak tega membangunkan lalea akhirnya membiarkan lalea tidur di pundaknya, kemudian alden pun ikut tertidur juga,

Pagi hari pun tiba2, Lalea terbangun dari tidurnya, dan langsung kaget karena di tertidur di pundak Alden, "kok bisa gue tidur disini" ujarnya dalam hati, tak lama kemudian Alden pun bangun, Lalea bertanya kenapa dia bisa tidur di pundak Alden

"kak kok aku tidur disini"

"semalem kamu ketiduran, aku mau bengunin kamu tapi aku nggak tega, yaudah aku biarin"

"maaf ya kak, aku nggak sengaja, aku nggak tau kalau aku ketiduran di pundak kak Alden"

"iya nggak papa kok"

Lalea langsung bergegas pergi, untungnya teman2 yang lain masih belum bangun dari tidur mereka, saat sampai di tenda lalea membangunkan Mayla dan Fisya karena sudah pagi, mereka berdua akhirnya bangun, dan langsung bersih2 diri untuk ikut kegiatan selanjutnya, kemudian seluruh mahasiswa berkumpul dan diarahkan untuk kegiatan selanjutnya, kegiatan hari ini adalah main games, judul gamesnya adalah lipat koran dan masih dengan kelompok yang sama seperti kemaren, Alden memberitahu cara main games tersebut, "ok temen2 ini games nya adalah lipat koran, cara mainnya nanti ada lagu yang ngiringin setelah lagu habis kalian harus masuk kedalam koran tersebut, dansemua harus menginjak koran, setelah selesai maka koran harus dilipat menjadi lebih kecil sampai seterusnya" tegas Alden kepada seluruh mahasiswa, games pun dimulai semua kelompok memainkan games tersebut dengan seru, koran pun semakin kecil dan kecil, setiap kelompok harus pintar2 saat bermain, satu persatu kelompok pun mulai gagal, dan hanya tersisa 2 kelompok, kebetulan kelompok Lalea yang masih berhasil melanjutkan gamae ini, saat koran tersebut di lipat begitu kecil, dan musik berhenti tiba2 misah langsung menggedong Mayla, dan tabpa disadari lalea terjatuh dan kakinya sedikit kesleo, Alden pun langsung sigap meenghampiri lalea,

"lea kamu nggak papa? Ujar Alden yang khawatir

"nggak papa kok kak, Cuma kaki aku agak sakit" jawab Lalea sambil menahan sakit di pergelangan kakinya,

Alden langsung memapah lalea ketendanya, yang disusul oleh Mayla, Fisya dan Misha

setelah sampai di tenda , Alden langsung mengurut kaki Lalea yang kesleo, Lalea berteriak kesakitan,

"auuu kak sakit" ujar Lalea kesakitan

"iya dek sabar ya, biar cepet sembuh" jawab Alden yang tampak masih khawatir.

Lalea merasa aman dan nyaman setiap di sisi Alden, awalnya yang cuek Lalea mulai mengagumi Alden,

malam pun tiba, besok semua mahasiswa akan balik dari tempat camping, renungan malam menjadi kegiatan terakhir dalam camping tersebut, tapi Lalea tidak ikut karena kakinya masih agak sakit, Lalea ditemani oleh Alden, Alden sangat setia menunggu Lalea, perasaan Lalea mulai tidak karuan, dia mulai merasakan canggung dan mulai memiliki rasa suka pada Alden, Alden yang terus memandangi wajah Lalea, membuat Lalea semakin salting dan canggung

"kak Alden kepana lihatin aku terus sih?" ujar Lalea dengan wajah kemerah2.an karena salting

"nggk papa, seneng aja kalau mandangin kamu" jawab Alden dengan gombalannya

"udah nggk usah liatin aku, awas aja kalau lihatin aku lagi"

"namanya juga menikmati nikmat Tuhan yang indah" ujar Alden dengan senyuman manis di wajahnya

Lalea semakin salting dan gugup.

besok hari pun tiba, semua mahasiswa mulai beres2, setelah selesai mereka langsung masuk bus masing2 dan menuju pulang.