Terry balas menatapnya dan tersenyum tipis, "Kalau tidak tidur di sofa, aku harus tidur denganmu. Aku pria normal. Berbaring di ranjang yang sama denganmu, aku berjanji akan terjadi sesuatu."
Erlin membeku sedikit setelah dia mengerti arti kata-kata Terry. Wajahnya memerah, dan dia membenamkan dirinya di selimut lagi.
Setelah beberapa saat, pelayan datang untuk membawa selimut itu. Erlin menutup matanya, tetapi telinganya tegak. Dia mendengar Terry menutup pintu, dan kemudian mendengarkan suara selimut itu disebarkan. Lampu di ruangan itu dimatikan, dan matanya tiba-tiba menjadi gelap.