Pintu kamar tidur tiba-tiba terbuka, dan cahayanya dipecahkan oleh bayangan gelap. Deni dan Hesti mengalihkan pandangan mereka ke kamar tidur tanpa sadar, dan melihat bayangan tajam dan tampan muncul dari kamar tidur sedikit demi sedikit.
Pria tampan itu memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, menatapnya dengan mata yang dalam, matanya sedingin es, bibirnya yang tipis membentuk garis yang mengerikan. Udara di ruangan itu tiba-tiba menjadi sunyi.
Deni dan Hesti dengan jelas mencium bau yang berbahaya dan mengerikan dalam kesunyian ini. Lapisan tipis keringat tiba-tiba mengalir dari belakang, dan mereka berdua tanpa sadar mundur selangkah dan menatap Terry dengan rasa takut. Tapi tak lama kemudian, keduanya kembali ke kesadaran mereka lagi. Hesti menatap Erlin dan bertanya, "Siapa pria ini?"