Suara keras itu mengejutkan hati Yeri, dan saraf di tubuhnya tidak bisa membantu tetapi menegang. Dia memandang Claryen, dia melihat mata Claryen sangat dingin, dan suaranya tidak bersuhu sama sekali, "Pembantaian telah dimulai, ayo cepat naik, dan helikopter akan menjemput kita di atas gedung!"
Terdengar suara ledakan terus menerus dimana-mana. Langkah kaki juga sangat kencang. Untuk menuju lantai atas harus melalui pesta yang ada di basement terlebih dahulu, dimana merupakan pintu masuk tangga. Dia pikir akan ada pertempuran sengit setelah pesta, tetapi ketika dia tiba, dia menyadari bahwa sudah ada huru-hara.
Udara penuh dengan darah, dan kemanapun dia pergi, ada nafas kematian. Aula yang dulunya megah sekarang penuh dengan noda darah dan mayat yang mengejutkan. Pemandangan ini benar-benar mengejutkan, membuat orang menyayat hati dan merasa menggigil.