Yeri mengangkat cangkirnya dan menyesap kopi lagi. Dia sedikit melengkungkan bibirnya, "Aku menghormati keputusan saudara perempuanku. Tapi aku pikir saudara perempuanku seharusnya tidak mau menikahi seseorang yang tekag menghancurkan hidupnya."
Penatua Fernandes ingin sedikit menenggelamkan wajah lamanya, dan gadis kecil itu tidak mengucapkan sepatah kata pun tanpa rasa sakit. Setelah sekian lama hidup, Penatua Fernandes selalu berada di puncak kehidupannya. Saat diperlakukan seperti ini, itu semua demi cucunya yang tidak berguna. Saat bocah bau itu sembuh, ia harus mengajari bocah bau itu.
"Dia bukannya tidak mau, tapi dia khawatir kamu kesal karena kamu tidak ingin mereka berdua bersama." Penatua Fernandes berkata sedikit galak, mengetahui bahwa Jinny peduli dengan pikiran Yeri. Jika tidak, dia tidak akan menemukan Yeri hari ini.