Lupakan saja, mari bicarakan masalah di antara mereka besok, sudah terlalu larut sekarang, dan dia akan mati karena kantuk. Yeri perlahan menutup matanya, nafasnya adalah nafas Yusuf, dan panas yang mengelilinginya di sekujur tubuhnya membuatnya menghela nafas di dalam hatinya tak terkendali. Ternyata dia tidur di sebelahnya, dan itu sangat hangat.
Merasa Yeri bernapas lembut, Yusuf menundukkan kepalanya dan menekan erat ke profil dan rambutnya yang hangat, dan kemudian perlahan tertidur bersamanya.
...
Di pagi hari, Mike datang ke kamar Yeri dengan ringan. Dia mengulurkan tangannya untuk memegang gagang pintu, dengan wajah bagaikan giok putih kecil, mata hitam legamnya berputar dengan sangat cerdas, mulut kecilnya tersenyum bahagia.
