"Kamu ... bangun, aku ingin kembali ke kamar." Yeri terengah-engah, wajahnya memerah.
Dia mengulurkan tangannya untuk menekan lengan Yeri, membebaskan tangan untuk meluncur perlahan di pinggangnya, suara menggoda itu begitu lembut sehingga air menetes, "Apakah kamu yakin ~~?"
Wajah Yeri menegang dan sensasi kesemutan dari pihak lain mendorongnya dengan keras.
Alis Yeri berkerut kesakitan, "Sakit . "
Benar-benar sakit, bahkan lebih menyakitkan dari yang dia pikirkan.
"Sabar."
"Aku tidak mau! Sakit!"
"Aku akan bersikap lembut!"
Yusuf menjadi bersemangat, dia baru pertama kali melakukannya.
Meski dia dan Jessica sudah berciuman dan berpelukan, mereka selalu berhenti pada tahap terakhir, dan karena dia mencintai Jessica, dia selalu menyayangi Jessica.
Karena dia belum merasa cukup puas, dia tenggelam dalam pengalaman baru dan ajaib ini.
Seolah-olah melangkah ke dunia baru yang indah yang belum pernah ditemukan.
