Pendekar Pedang Naga Langit tidak mau tinggal diam saja. Sebelum pertarungannya benar-benar dimulai, ia sudah mengerahkan tenaga dalamnya sampai sembilan bagian.
Itu artinya, Ketua Dunia Persilatan itu sudah benar-benar berlaku serius. Sekarang memang bukan saat yang tepat untuk main-main.
Saat ini adalah saat-saat penentuan. Penentuan antara hidup dan mati.
Dalam pertarungan yang ia jalani sekarang, kalau bukan dirinya tewas, maka si Naga Pertama yang akan mampus.
Pedang Naga Langit bergerak dengan lincah dan dalam kecepatan tinggi. Cahaya putih menyilaukan mata mengikuti setiap gerakan yang dilakukan oleh senjata pusaka itu.
Dua tokoh dunia persilatan mulai beradu jurus. Jurus-jurus yang mereka keluarkan juga bukan jurus sembarangan. Semuanya jurus tingkat tinggi yang jarang terlihat dalam rimba hijau.
Ketua Han sudah mengeluarkan jurus pertama dari Kitab Pedang Naga Langit.
"Naga Meraung Marah!"