Ada aura lain yang ia rasakan. Walaupun jaraknya masih jauh, bahkan mungkin teramat jauh, namun ia tetap bisa merasakannya. Karena dia adalah Li Yong, si Pendekar Jarum Hitam!
Pemuda serba merah itu tidak jadi pergi. Ia berdiri tegak seperti patung. Tidak bergerak sama sekali.
Sepasang matanya menatap jauh ke depan sana. Ke tempat yang gelap. Sebab firasatnya mengatakan bahwa tamu tak diundang itu, datang dari arah depan.
Waktu terus berlalu. Acara yang sudah dinantikan, sebentar lagi akan segera dimulai.
Li Yong tidak sabar, hampir saja ia memburu ke depan sana, untungnya lagi, pada saat itu, tamu tak diundang tersebut malah sudah menampakkan dirinya lebih dulu.
Jumlahnya dua orang. Semuanya mengenakan pakaian serba hitam. Mereka berdua pun memakai cadar hitam.
Pada masing-masing punggungnya terdapat sebagainya pedang sepanjang satu depa. Sarung pedang yang hitam, sama seperti hitamnya malam.