Orang tua itu masih berada dalam keadaan tak sadarkan diri. Ia terlentang. Nafasnya tidak beraturan. Kadang-kadang sangat lambat, kadang-kadang pula sangat cepat.
Li Yong bukannya tidak melihat hal itu, ia melihat. Bahkan melihat dengan jelas. Hanya saja sama seperti sebelumnya, pemuda itu tetap membiarkannya begitu saja.
Ia tidak mau mengganggu 'kenikmatan' Gao Li. Oleh karena itu sejak awal dirinya tidak ikut campur terkait apapun yang ia lakukan.
Lewat sepeminum teh kemudian, malam telah tiba. Cahaya keemasan dari matahari senja telah tenggelam di ufuk barat di balik bukit yang hijau. Kegelapan mulai menyelimuti muka bumi. Sesaat kemudian, rembulan pun memunculkan dirinya.
Malam semakin larut. Dan Gao Li pun akhirnya tersadar dari 'kenikmatannya'. Begitu bangun, ia sudah tidak terlihat mabuk lagi. Bahkan orang tua itu terlihat jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Wajahnya kembali cerah. Nafasnya juga kembali teratur.
"Di mana kita?" tanyanya begitu bangun dari tidur.