Hartawan To tersenyum dingin. Dalam hatinya, dia memaki kalau pemuda di hadapannya saat begitu bodoh. Bahkan sangat-sangat bodoh.
Dia pikir, untuk membunuh dirinya adalah hal mudah? Apakah pemuda itu juga berpikir, bahwa Hartawan To adalah orang yang tidak punya kemampuan?
Meskipun Hartawan To sendiri sudah tahu bahwa pemuda itu bukanlah orang sembarangan, bahkan dia pun sudah mengetahui sampai di mana kemampuannya, tetapi tetap saja, kalau dia bicara menginginkan nyawanya, itu adalah tindakan yang sangat bodoh.
Untuk membunuh Hartawan To, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan!
"Boleh saja, tapi, apakah kau yakin bisa mencabut nyawaku? Apakah kau juga yakin bisa keluar hidup-hidup dari sini?" tanya balik Hartawan To.
Suaranya mulai kereng. Sepertinya, orang itu pun mulai terpancing amarahnya.
"Aku tahu, untuk membunuhmu bukanlah perkara mudah. Tapi aku juga yakin, kalau aku sanggup melakukannya," jawan Li Yong tanpa ada keraguan.
