"Apa kau suka membaca?" tanya Yuzu.
"Lumayan, hanya sesekali," jawab santai Andrius.
"Buku sebanyak ini, apa benar hanya dibaca sesekali?" pikir bingung Yuzu.
Yuzu mengambil satu buku yang ada di depannya. Warna cover bukunya membuat Yuzu tertarik.
Buku bercover warna merah muda diambil oleh Yuzu. Dia penasaran, buku apa itu sebenarnya.
"Buku harian," judul yang tertulis dicover buku itu.
"Apa ini buku harian Andrius?" suara pelan Yuzu.
Saat Yuzu hendak membuka buku itu, tiba-tiba saja buku itu direbut seseorang.
"Ehm, jangan baca buku ini," kata orang itu.
"Apa itu buku harianmu? Apa kau menulis harianmu di sana? Benarkah?" Yuzu mencecar banyak pertanyaan pada Andrius karena penasaran.
"I-itu, ekhm… semua orang punya rahasia kan." Andrius berpura-pura dingin dan tenang padahal dia malu karena rahasianya dibongkar oleh Yuzu.
"Oh, benarkah? Aku tidak menyangka, tuan muda Ollen yang terkenal dingin bisa menulis buku harian," ledek Yuzu.