Di suatu pagi yang cerah, hidup seorang keluarga yang bernama Yamamoto. Keluarga tersebut hanya terdiri dari seorang suami dan seorang istri saja. Keluarga Yamamoto belum memiliki seorang anak, karena Neina (sang istri) mandul. Dan karena kemandulan tersebut keluarga Yamamoto sedikit berantakan, dan juga ibu dari Kaiga (sang suami) pun tidak merestui dengan pernikahan ini bila Neina tidak bisa hamil. Dengan segala usaha, Neina menuruti perintah ibu dari Kaiga agar pernikahan bisa mendapatkan sebuah restu, namun Kaiga tidak mau Neina menjadi seorang pembantu di rumah nya.
Karena itu ibunya pun membayar seorang pelakor yang bernama Glena, Glena ini pun masuk ke keluarga Yamamoto dengan semena-mena. Kaiga yang tidak tau wanita tersebut (Glena) ,berniat mengusir wanita tersebut (Glena). Tapi ibunya menghentikan Kaiga dan memberitahukan bahwa dia akan menjadi istri keduanya Kaiga, Kaiga yang mendengar pun langsung menolak dan kesal, karena yang dia cintai hanya Neina seorang. Lagi lagi ibunya membantah dan mengajak Kaiga menikah dengan Glena, Neina yang terkejut pun seketika sedih namun, ibunya Kaiga tidak peduli dan melangsungkan pernikahan.
" Pernikahannya di lakukan besok saja, tidak usah meriah dan kau cukup di rumah " // perintah ibu Kaiga
" B-baik bu " // Ucap Neina.
" Ibuu!! aku tidak mau menikah dengan dia " // Tunjuk Glena.
" Heh ibu mu sudah merestui hubungan kita jadi mau tidak mau kau harus menikah dengan ku dan buang saja si sampah itu " // Ucap Glena.
" Siapa yang kau panggil sampah!!! " // Ucap Kaiga
" Istrimu yang tidak bisa melahirkan itu " // Ucap Glena sambil menunjuk Neina.
Neina yang sedih langsung lari ke kamarnya, karena hal itu hati Neina sakit dan berniat pergi dari rumah.
" Sayang aku izin pergi ya, kau hidup bahagia ssja dengannya " // Tulis Neina di kertas.
" Baiklah aku harus pergi sekarang " // Ucap Neina sambil membereskan baju.
Sambil mengusap air mata Neina kabur lewat jendela. Kaiga dan keluarganya belum tau jika Neina kabur dari rumah, masih dalam perdebatan Kaiga membentak dan menolak bahwa dia tidak ingin menikah dengan Glena sontak ibunya menampar Kaiga. Kaiga pun kaget karena di tampar sebelumnya Kaiga belum pernah di tampar oleh ibunya karena itulah Kaiga marah dan pergi ke kamar, sesampainya di kamar ia melihat jendela kamar sudah terbuka dan Neina tidak ada. Kaiga pun langsung pergi keluar kamar dan mencari Neina.
" Neinaaa!!! Neinaaa!!! kamu dimana?? " // Teriak Kaiga.
" Ada apa sih teriak teriak?? " // Tanya ibunya Kaiga.
" N-neina bu N-neina, tidak ada dirumah " // Ucap Kaiga.
" Heh akhirnya tau diri juga dia " // Ucap ibunya Kaiga.
" Apa maksud ibu??!!! " // Tanya Kaiga.
" Iyaa dia kan dari keluarga yang tidak mampu, buat apa dia menikah dengan anak CEO seperti mu " // Ucap ibunya Kaiga.